Persaingan Merek Dagang: BMW Gugat BYD Terkait Penggunaan Nama 'M6'

Persidangan sengketa merek dagang antara BMW AG dan BYD Motor Indonesia tengah berlangsung di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Gugatan diajukan BMW AG terkait penggunaan nama 'M6' oleh BYD pada produk mobil listrik MPV terbarunya. Perbedaan mendasar antara kedua produk yang menggunakan nama yang sama ini menjadi poin krusial dalam persidangan. BMW, yang telah lama menggunakan M6 untuk lini mobil sport mewahnya, berpendapat bahwa penggunaan nama yang identik oleh BYD berpotensi menimbulkan kebingungan konsumen dan merugikan reputasi merek mereka.

BMW telah menggunakan label M6 sejak tahun 1980-an, mengaitkannya dengan performa tinggi dan kemewahan dalam seri 6 Coupe. Sepanjang sejarahnya, BMW M6 telah melalui beberapa generasi, dengan model Coupe dan Convertible yang diluncurkan pada tahun 2006. Kendaraan ini, yang dibekali mesin V8 berkapasitas 4.4 liter dengan teknologi M TwinPower Turbo, mampu menghasilkan tenaga hingga 560 dk dan torsi 680 Nm. Dengan atap berbahan carbonfibre-reinforced plastic (CRFP), BMW M6 Coupe mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 4,2 detik. Total produksi BMW M6 mencapai 14.152 unit, terdiri dari 9.087 unit Coupé dan 5.065 unit Convertible. Meskipun pernah dipasarkan di Indonesia dengan harga di atas Rp 2 miliar, model ini telah dihentikan produksinya pada tahun 2010 dan tidak lagi tersedia dalam line up BMW Indonesia saat ini.

Di sisi lain, BYD M6, yang diluncurkan di Indonesia pada GIIAS 2024, merupakan mobil listrik MPV dengan harga jauh lebih terjangkau, yaitu mulai dari Rp 379 juta. BYD M6 mengandalkan teknologi Blade Battery dengan dua pilihan kapasitas, yaitu 55,4 kWh dan 71,8 kWh. Versi standar dengan baterai 55,4 kWh menawarkan jarak tempuh hingga 420 km dan akselerasi 0-100 km/jam dalam 10,1 detik. Varian ini tersedia dalam konfigurasi 7-seater. Sementara itu, varian Superior Captain (6-seater) dan Superior (7-seater) menggunakan baterai 71,8 kWh yang menghasilkan jarak tempuh hingga 530 km dan akselerasi 0-100 km/jam dalam 8,6 detik. BYD sendiri telah menggunakan nama M6 untuk MPV-nya sejak tahun 2009.

Persidangan ini akan menentukan apakah penggunaan nama 'M6' oleh BYD merupakan pelanggaran hak merek dagang BMW, mempertimbangkan perbedaan yang signifikan antara kedua produk dalam hal kelas kendaraan, spesifikasi, harga, dan target pasar. Hasilnya akan menjadi preseden penting bagi perlindungan merek dagang di industri otomotif Indonesia, khususnya terkait penggunaan nama yang serupa untuk produk dengan karakteristik yang sangat berbeda.