Ekspor Kopi Aceh ke Amerika Serikat Melonjak, Sumbang Devisa USD 6,25 Juta di Bulan Februari

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mengumumkan bahwa ekspor kopi dari Tanah Rencong ke Amerika Serikat mencapai nilai yang signifikan, yaitu USD 6,25 juta pada bulan Februari 2025. Prestasi ini menempatkan kopi sebagai salah satu komoditas ekspor utama Aceh, dengan kontribusi mencapai USD 12,83 juta dari total ekspor komoditas. Data ini menunjukkan peran penting sektor pertanian, khususnya kopi, dalam perekonomian Aceh.

Menurut Oriza Santifa, Pejabat Fungsional Ahli Madya BPS Aceh, kinerja ekspor Provinsi Aceh secara keseluruhan pada bulan Februari 2025 mencapai USD 53,94 juta. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 6,08% dibandingkan dengan bulan Januari. Meskipun batubara masih mendominasi ekspor dengan nilai USD 33,83 juta atau 62,71%, kontribusi kopi sebesar 23,79% menunjukkan potensi komoditas ini untuk terus dikembangkan. Selain kopi, berbagai produk kimia juga menjadi penyumbang ekspor dengan nilai USD 1,42 juta atau 2,53%.

Komoditas Ekspor Unggulan Aceh:

Selain batubara dan kopi, Aceh juga mengekspor berbagai komoditas lainnya, meskipun dengan nilai yang lebih kecil, seperti:

  • Bahan anyaman (2,38%)
  • Daging dan olahan ikan (1,28%)
  • Buah-buahan (1,1%)

Negara Tujuan Ekspor:

India menjadi negara tujuan ekspor terbesar Aceh pada bulan Februari, dengan nilai mencapai USD 32,21 juta, didominasi oleh komoditas batubara. Amerika Serikat menyusul di posisi kedua dengan impor kopi senilai USD 6,25 juta, dan Jepang berada di posisi ketiga dengan komoditas anyaman senilai USD 1,29 juta.

Lebih lanjut, Oriza menjelaskan bahwa mayoritas kopi yang diekspor dari Aceh, yaitu senilai USD 38,02 juta atau 70,49%, dikirim melalui pelabuhan di Aceh. Sisanya, senilai USD 15,92 juta, diekspor melalui pelabuhan di provinsi lain, terutama Sumatera Utara dengan nilai USD 15,90 juta, serta melalui DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Impor dan Neraca Perdagangan:

Pada bulan Februari, nilai impor Aceh tercatat sebesar USD 73,16 juta, mengalami penurunan sebesar 3,51% dibandingkan bulan Januari. Komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral/gas dengan nilai USD 58,97 juta. Aceh mengimpor bahan bakar mineral terutama dari Amerika Serikat senilai USD 28,63 juta dan Uni Emirat Arab senilai USD 23,65 juta. Selain itu, Aceh juga mengimpor bahan kimia anorganik dari Filipina senilai USD 8,25 juta.

Akibat tingginya nilai impor, neraca perdagangan luar negeri Provinsi Aceh pada bulan Februari mengalami defisit sebesar USD 19,22 juta. Meskipun demikian, ekspor kopi ke Amerika Serikat tetap menjadi sorotan positif, menunjukkan potensi Aceh untuk meningkatkan devisa negara melalui sektor pertanian dan komoditas unggulan.

Ekspor kopi Aceh ke Amerika Serikat adalah bukti kualitas kopi yang di hasilkan. Hal ini memberikan dampak positif bagi para petani kopi di Aceh dan meningkatkan pendapatan mereka. Pemerintah Aceh terus berupaya untuk meningkatkan produksi kopi dan memperluas pasar ekspor. Peningkatan kualitas dan kuantitas kopi yang di ekspor dapat meningkatkan perekonomian Aceh dan kesejahteraan masyarakat Aceh. Selain kopi, komoditas lain juga berpotensi untuk di tingkatkan ekspornya, sehingga dapat meningkatkan neraca perdagangan Aceh. Pemerintah Aceh akan terus berupaya untuk meningkatkan ekspor komoditas Aceh dan meningkatkan investasi di sektor pertanian.