Tragedi di Luwu Timur: Petani Tewas Terlilit Tali Sapi Gembala
LUWU TIMUR, SULSEL - Kabar duka menyelimuti Desa Mandiri, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur. Seorang petani bernama Mujiarko (29) ditemukan meninggal dunia setelah diduga kuat terseret dan terjerat tali sapi peliharaannya sendiri. Peristiwa nahas ini terjadi pada Minggu (6/4/2025) pagi, di area penggembalaan Dusun Kebun Rami I, tak jauh dari Puskesmas Tomoni.
Bripka Andi Muh Taufik, Kasubsi Humas Polres Luwu Timur, menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan laporan yang diterima. "Korban ditemukan oleh warga dalam posisi telentang dengan tali sapi melilit tubuhnya. Kondisinya sudah tidak sadarkan diri dan terdapat sejumlah luka di tubuhnya," ungkapnya pada Selasa (8/4/2025).
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan saksi mata, Rika (30), yang merupakan ipar korban, Mujiarko terlihat sedang memindahkan sapinya ke area penggembalaan sekitar pukul 06.30 WITA. Dua jam kemudian, Rika menerima kabar dari Budi (30) bahwa Mujiarko mengalami kecelakaan akibat terseret sapi peliharaannya.
Saksi lain, Aco Ponidi (38), seorang anggota Linmas Desa, juga berada di lokasi kejadian setelah melihat kerumunan warga. "Saya melihat korban terbaring dengan tali gembala sapi melilit tubuhnya dan sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.
Upaya Penyelamatan dan Kondisi Korban
Warga yang menemukan Mujiarko segera berupaya menyelamatkannya dengan memutus tali menggunakan pisau arit. Setelah berhasil melepaskan lilitan tali, korban dilarikan ke Puskesmas Tomoni untuk mendapatkan pertolongan pertama. Karena kondisi yang cukup parah, Mujiarko kemudian dirujuk ke RSUD I Laga Ligo Wotu.
Bripka Andi Muh Taufik menambahkan, "Korban mengalami luka robek pada lengan, memar di wajah bagian hidung, luka lecet memar di perut dan dada, serta patah tulang kaki." Tali yang melilit tubuh korban adalah tali nilon yang biasa digunakan untuk mengikat sapi.
Latar Belakang Korban
Informasi dari warga bernama Paiman (45) menyebutkan bahwa Mujiarko tinggal seorang diri. Sehari-hari, korban bekerja sebagai tukang menarik kayu menggunakan sapi di wilayah Ussu Malili Luwu Timur. Sebelum Hari Raya Idul Fitri, Mujiarko membawa sapinya pulang ke Desa Mandiri untuk digembalakan.
Kematian dan Penolakan Otopsi
Sayangnya, nyawa Mujiarko tidak dapat diselamatkan. Pihak RSUD I Laga Ligo Wotu menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 09.40 WITA. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka pada pukul 10.35 WITA untuk disemayamkan.
"Pihak keluarga, dalam hal ini diwakili oleh Rika, menyatakan tidak bersedia dilakukan otopsi terhadap jenazah dan telah membuat surat pernyataan penolakan otopsi," pungkas Bripka Andi Muh Taufik.
Kasus ini menjadi pengingat akan risiko pekerjaan di sektor pertanian dan peternakan. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali dan para petani serta peternak dapat lebih berhati-hati dalam beraktivitas dengan hewan ternak mereka.