Investigasi Mendalam Dilakukan Pertamina Terkait Dugaan Pertalite Tercemar Air di SPBU Klaten
Pertamina Bergerak Cepat Menanggapi Keluhan Konsumen Terkait Pertalite Tercemar Air di Klaten
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan dugaan pencemaran air pada bahan bakar Pertalite di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, memicu reaksi cepat dari PT Pertamina Patra Niaga. Video tersebut memperlihatkan Pertalite yang ditampung dalam botol terlihat bercampur dengan air, menyebabkan sejumlah kendaraan mogok setelah melakukan pengisian di SPBU tersebut.
Menanggapi isu yang meresahkan masyarakat ini, Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menyatakan bahwa Pertamina telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini.
Langkah-langkah yang diambil Pertamina:
- Penghentian Sementara Penyaluran BBM: Untuk memastikan tidak ada lagi konsumen yang dirugikan, penyaluran bahan bakar di SPBU yang bersangkutan dihentikan sementara. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan pembersihan menyeluruh dan investigasi mendalam.
- Investigasi Internal: Pertamina tengah melakukan investigasi internal yang melibatkan pihak SPBU dan Awak Mobil Tangki (AMT) yang bertugas mengantarkan produk BBM ke SPBU tersebut. Investigasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab utama tercemarnya Pertalite dan memastikan bahwa prosedur operasional standar telah dijalankan dengan benar.
- Kerja Sama dengan Pihak Kepolisian: Guna memperkuat investigasi, Pertamina bekerja sama dengan Polres Klaten. Langkah ini menunjukkan keseriusan Pertamina dalam menindaklanjuti kasus ini dan memastikan transparansi dalam proses investigasi.
- Sanksi Tegas bagi Pelanggar: Pertamina menegaskan bahwa jika ditemukan adanya oknum yang terbukti melakukan pelanggaran, sanksi tegas akan diberikan. Sanksi ini dapat berupa tindakan administratif hingga penyerahan kasus kepada pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.
- Pengalihan Pengisian BBM ke SPBU Terdekat: Untuk meminimalisir dampak bagi konsumen, Pertamina mengarahkan masyarakat untuk melakukan pengisian BBM di SPBU Pertamina terdekat, seperti SPBU 4457414 Belangwetan dan SPBU 4457403 (Samping Masjid Al Aqsa), yang berjarak sekitar 5-7 km dari SPBU yang bermasalah.
Taufiq Kurniawan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami konsumen akibat kejadian ini. Ia juga menekankan komitmen Pertamina untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pengecekan rutin setiap hari di setiap SPBU.
Menurut catatan Pertamina, pengecekan terakhir di SPBU tersebut dilakukan pada tanggal 7 April 2025 pukul 08.04 WIB dan hasilnya menunjukkan bahwa kualitas BBM masih memenuhi standar yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa pencemaran air kemungkinan terjadi setelah pengecekan tersebut.
Kasus dugaan Pertalite tercemar air di Klaten ini menjadi perhatian serius bagi Pertamina. Perusahaan energi ini berjanji untuk melakukan investigasi secara menyeluruh dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Konsumen diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan Pertamina terkait pengisian BBM di SPBU terdekat.