IHSG Bergerak Positif di Tengah Pelemahan Rupiah Akibat Eskalasi Perang Tarif
IHSG Menguat Tipis di Awal Perdagangan, Rupiah Tertekan Sentimen Negatif Perang Tarif
Jakarta, 9 April 2025 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini. Namun, sentimen positif ini dibayangi oleh pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang mendekati level psikologis Rp 17.000. Pergerakan pasar keuangan Indonesia ini dipengaruhi oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap eskalasi perang tarif antara Amerika Serikat dan China.
Pada pukul 09.01 WIB, IHSG tercatat berada di posisi 6.027,19, naik 31,04 poin atau 0,52% dibandingkan penutupan sebelumnya di level 5.978,44. Data perdagangan menunjukkan bahwa 155 saham mengalami kenaikan harga, sementara 175 saham mengalami penurunan. Sebanyak 204 saham tercatat stagnan. Total nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 552 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 554,39 miliar saham.
Namun, sentimen positif di pasar saham tidak sejalan dengan pergerakan nilai tukar Rupiah. Data Bloomberg menunjukkan bahwa pada pukul 09.18 WIB, Rupiah berada pada level Rp 16.957 per Dolar AS, melemah 66 poin atau 0,39% dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.891 per Dolar AS.
Sentimen Perang Tarif Membayangi Pasar
Pelemahan Rupiah ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap eskalasi perang tarif antara AS dan China. Aksi balasan China dengan mengenakan tarif yang sama terhadap produk AS, setelah AS menaikkan tarif impor produk China, semakin memperburuk sentimen investor. Pelaku pasar khawatir bahwa perang tarif yang berkepanjangan akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global dan stabilitas pasar keuangan.
Analis pasar keuangan, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa Rupiah memang terpapar sentimen negatif dari isu perang tarif yang memanas. Kenaikan tarif impor China hingga hampir 100% memicu kekhawatiran pasar yang cukup tinggi. Ia memperkirakan Rupiah akan terus tertekan dan berpotensi memasuki area Rp 16.900, namun belum mencapai Rp 17.000 pada hari ini.
Analisis Teknikal IHSG
Secara teknikal, IHSG diperkirakan memiliki potensi pelemahan terbatas dengan level support dan resistance di 5.880–6.160. Namun, ada potensi koreksi lebih lanjut menuju 5.760 dengan metode proyeksi yang sama.
- Level Support: 5.878, 5.760, 5.644
- Level Resistance: 6.122, 6.196, 6.270, 6.376
Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish, yang mengindikasikan potensi tekanan jual pada IHSG.
Pergerakan Bursa Regional
Sentimen negatif juga mempengaruhi bursa saham di kawasan Asia. Sebagian besar bursa regional terpantau berada di zona merah.
- Strait Times (Singapura) turun 1,55% ke level 3.415,56
- Shanghai Composite (China) turun 1,23% ke level 3.106,71
- Nikkei 225 (Jepang) turun 2,67% ke level 32.130,5
- Hang Seng (Hong Kong) turun 2,44% ke level 19.636
Pergerakan negatif di bursa regional ini semakin memperkuat sentimen kehati-hatian di pasar keuangan Indonesia.