Lonjakan Penumpang KA Bandara YIA dan Commuter Line Yogyakarta Pecahkan Rekor Selama Libur Lebaran 2025

markdown YOGYAKARTA, [Tanggal Hari Ini] - Libur Lebaran 2025 menjadi momentum bersejarah bagi layanan kereta api di Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta, dengan mencatatkan rekor lonjakan penumpang yang signifikan pada layanan Commuter Line dan Kereta Api (KA) Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). KAI Group melaporkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap transportasi publik berbasis rel ini meningkat pesat, menegaskan perannya sebagai solusi mobilitas utama selama periode mudik dan balik Lebaran.

Rekor Penumpang Harian Commuter Line Yogyakarta dan Prameks

Pada puncak arus mudik, tepatnya tanggal 3 April 2025, Commuter Line Yogyakarta mencatatkan rekor harian tertinggi sepanjang sejarahnya dengan melayani 45.511 penumpang. Sementara itu, Commuter Line Prambanan Ekspres (Prameks) juga mencatatkan angka fantastis dengan 6.179 penumpang pada hari yang sama. Jika ditotal, kedua layanan Commuter Line ini mengangkut 51.690 penumpang dalam satu hari. Peningkatan ini mencerminkan preferensi masyarakat terhadap Commuter Line sebagai moda transportasi yang efisien dan terjangkau untuk perjalanan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Jumlah penumpang Commuter Line Prameks selama periode libur Lebaran mencapai 67.736 penumpang.

KA Bandara YIA Alami Peningkatan Signifikan

Tidak hanya Commuter Line, KA Bandara YIA juga mencatatkan prestasi gemilang. Pada tanggal 7 April 2025, layanan KA Bandara YIA yang melayani rute Stasiun Yogyakarta – Wates – Stasiun Bandara YIA berhasil mengangkut 12.338 penumpang. Angka ini merupakan rekor tertinggi selama periode Angkutan Lebaran 2025, sekaligus membuktikan bahwa integrasi layanan kereta api dengan bandara semakin diminati masyarakat. Secara keseluruhan, selama periode 21 Maret hingga 7 April 2025, KA Bandara YIA melayani 223.348 penumpang, meningkat 53,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (145.828 penumpang).

Stasiun Yogyakarta Sebagai Simpul Transportasi Utama

Stasiun Yogyakarta memainkan peran krusial sebagai simpul transportasi utama selama masa Angkutan Lebaran. Rata-rata harian penumpang yang berangkat dari stasiun ini mencapai 10.132 orang, sementara penumpang yang datang sebanyak 10.544 orang. Hal ini menunjukkan bahwa Yogyakarta tidak hanya menjadi tujuan utama, tetapi juga menjadi titik transit penting bagi para pemudik.

KA BIAS: Konektivitas ke Bandara Adi Soemarmo

Selain KA Bandara YIA, KAI juga mengoperasikan KA BIAS (Bandara Internasional Adi Soemarmo) yang melayani rute hingga Madiun. Layanan ini melewati stasiun-stasiun penting seperti Kadipiro, Solo Balapan, Solo Jebres, Sragen, Walikukun, Ngawi, dan Magetan. Selama masa Angkutan Lebaran 2025, KA BIAS relasi Bandara Adi Soemarmo – Madiun melayani 21.429 penumpang, sementara relasi Madiun – Bandara Adi Soemarmo mencapai 19.247 penumpang. Puncak tertinggi terjadi pada 5 April 2025, dengan 1.625 penumpang pada relasi Bandara Adi Soemarmo – Madiun dan 1.809 penumpang pada relasi Madiun – Bandara Adi Soemarmo.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan rasa syukur atas tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api. Beliau menegaskan bahwa pencapaian ini akan menjadi motivasi bagi KAI untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas integrasi transportasi. KAI berkomitmen untuk menyediakan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan efisien bagi seluruh masyarakat.

Faktor Pendorong Kenaikan Penumpang

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap lonjakan penumpang KA Bandara YIA dan Commuter Line antara lain:

  • Integrasi Transportasi: Kemudahan akses dari dan ke bandara serta pusat kota melalui layanan kereta api.
  • Efisiensi Waktu: Kereta api menawarkan waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan moda transportasi lain, terutama di tengah kemacetan lalu lintas selama musim liburan.
  • Harga Terjangkau: Tarif yang kompetitif menjadikan kereta api sebagai pilihan yang menarik bagi masyarakat.
  • Kenyamanan: Kereta api menyediakan fasilitas yang nyaman, seperti tempat duduk yang memadai, pendingin udara, dan toilet.
  • Keamanan: Kereta api merupakan moda transportasi yang relatif aman dan terhindar dari risiko kecelakaan lalu lintas.

Dampak Positif Bagi Daerah

Lonjakan penumpang kereta api selama libur Lebaran tidak hanya menguntungkan KAI, tetapi juga memberikan dampak positif bagi daerah-daerah yang dilalui. Peningkatan mobilitas masyarakat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama sektor pariwisata, perhotelan, dan kuliner. Selain itu, penggunaan transportasi publik berbasis rel juga berkontribusi pada pengurangan kemacetan dan emisi karbon, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.