Program Makan Bergizi Gratis di Sumenep Tertunda, Siswa Kembali ke Sekolah dengan Kantin Sebagai Solusi

Program Makan Bergizi Gratis di Sumenep Tertunda, Siswa Kembali ke Sekolah dengan Kantin Sebagai Solusi

Sumenep, Jawa Timur - Hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah, siswa-siswi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, harus menerima kenyataan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum dapat dinikmati. Penundaan ini berdampak pada sekitar 2.965 siswa di 18 lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi penerima manfaat program tersebut.

Kondisi ini terlihat jelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pandian 1, Kecamatan Kota, Sumenep. Alih-alih mendapatkan makanan bergizi gratis, para siswa terpaksa mengandalkan kantin sekolah untuk memenuhi kebutuhan makan mereka. Sebagian besar siswa terlihat membeli nasi dan camilan sebagai pengganti program MBG yang belum berjalan.

Salah seorang siswa Kelas 2 SDN Pandian 1, Fareza Ansar, mengaku tidak mengetahui bahwa program MBG masih ditunda. Beruntung, ia membawa uang jajan dari rumah sehingga dapat membeli makanan di kantin. "Tidak tahu (MBG libur), untung mama memberi sangu jadi bisa beli bekal di kantin," ujarnya.

Plt Kepala Sekolah SDN Pandian 1, Kusniah, membenarkan bahwa program MBG belum dapat dilaksanakan pada hari pertama masuk sekolah. Informasi mengenai penundaan ini diterima pihak sekolah melalui pengumuman di grup kepala sekolah penerima program MBG. Sesuai pengumuman tersebut, program MBG di Kabupaten Sumenep baru akan dimulai pada tanggal 14 April mendatang.

Namun, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Sehat Kabupaten Sumenep belum memberikan penjelasan resmi mengenai alasan penundaan program MBG ini. Ketidakjelasan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan sekolah dan orang tua siswa. "Tidak disebutkan alasannya kenapa. Kami tidak tahu," kata Kusniah. "Kami hanya dapat informasi bahwa katanya (MBG) akan dimulai lagi tanggal 14 April ini," imbuhnya.

Hingga saat ini, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Mohammad Kholilur Rahman, belum memberikan keterangan resmi terkait penundaan program MBG pasca-libur Idul Fitri.

Dampak Penundaan dan Alternatif Solusi

Penundaan program MBG ini tentu menimbulkan dampak bagi siswa, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Program MBG diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi siswa dan meningkatkan konsentrasi belajar di sekolah. Dengan penundaan ini, siswa terpaksa mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan makan mereka.

Kantin sekolah menjadi solusi utama bagi siswa yang tidak membawa bekal dari rumah. Namun, harga makanan di kantin mungkin tidak terjangkau bagi sebagian siswa. Selain itu, kualitas gizi makanan di kantin juga perlu diperhatikan agar tetap memenuhi standar kesehatan.

Harapan akan Kejelasan dan Implementasi Program MBG

Diharapkan, pihak terkait dapat segera memberikan kejelasan mengenai alasan penundaan program MBG dan memastikan program ini dapat segera dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Implementasi program MBG yang tepat sasaran diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi siswa dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Sumenep.

Berikut poin-poin penting dari berita ini:

  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumenep ditunda pada hari pertama masuk sekolah setelah libur Idul Fitri.
  • Penundaan berdampak pada 2.965 siswa di 18 lembaga pendidikan.
  • Siswa mengandalkan kantin sekolah sebagai alternatif.
  • Alasan penundaan belum dijelaskan oleh pihak terkait.
  • Diharapkan program MBG segera dilaksanakan sesuai jadwal.