Manuver Politik: Patrice Rio Capella Berlabuh di Hanura, Siap Gaungkan Suara Oposisi Menjelang Pemilu 2029

Eks Ketua Umum NasDem, Patrice Rio Capella, Mantap Berlabuh di Hanura

Bengkulu - Sebuah kejutan politik terjadi di kancah nasional, mantan Ketua Umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, secara resmi bergabung dengan Partai Hanura. Langkah ini diumumkan langsung oleh Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Sembiring, yang menyebut bergabungnya Rio Capella sebagai strategi penting untuk menghadapi Pemilu Legislatif 2029.

Rio Capella akan menduduki posisi strategis sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Perencanaan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan energi baru dan meningkatkan daya saing partai dalam kancah politik nasional.

"Bergabungnya Bang Rio merupakan langkah strategis dan taktis untuk meningkatkan elektabilitas pada Pemilu mendatang," ujar Usin Abdisyah Sembiring, menegaskan optimisme partai atas kedatangan tokoh berpengalaman tersebut.

Alasan Rio Capella Memilih Hanura

Rio Capella mengungkapkan bahwa kedekatannya dengan Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), menjadi salah satu alasan utama keputusannya. Ia mengaku telah mengenal OSO selama tujuh tahun dan merasa terpanggil untuk berjuang bersama Hanura.

"Tawaran berjuang bersama Hanura sudah lama disampaikan Bang Oso, dan kali ini saya terima ajakan tersebut," kata Rio Capella.

Ia meyakini bahwa Hanura memiliki potensi besar dalam Pemilu mendatang, mengingat jumlah kursi yang diperebutkan di seluruh Indonesia mencapai 600. Rio melihat Hanura sebagai wadah yang tepat untuk menyalurkan aspirasinya dan berkontribusi bagi bangsa.

Strategi Oposisi yang Lantang

Salah satu poin penting yang diungkapkan Rio Capella adalah strategi yang akan diusungnya di Hanura. Ia bertekad untuk mengisi kekosongan suara oposisi yang menurutnya telah ditinggalkan oleh banyak partai politik.

"Saat ini seluruh partai meninggalkan ruang kosong oposisi, maka Hanura akan memainkan peran oposisi yang telah ditinggalkan seluruh partai politik," tegasnya.

Rio Capella menilai bahwa Hanura memiliki potensi untuk menjadi representasi suara rakyat yang kritis dan konstruktif. Ia juga menekankan pentingnya pengorganisasian partai yang baik, dengan pemerataan kader di seluruh pelosok negeri.

"Partai Hanura harus mengorganisasi diri, terutama dalam distribusi kader yang harus merata di pelosok negeri dari Aceh sampai Merauke. Semangat ini harus dibangun dalam sekian tahun ke depan, bahwa kader harus terus bergerak," ujarnya.

Dengan pengorganisasian yang solid dan kader yang militan, Rio Capella yakin Hanura dapat menjadi corong aspirasi rakyat dan menyuarakan kebenaran.

Menepis Isu Masa Lalu

Tak luput dari sorotan, Rio Capella juga memberikan klarifikasi terkait statusnya sebagai mantan narapidana korupsi. Ia menegaskan bahwa kasus tersebut adalah masa lalu dan tidak terkait dengan penyalahgunaan uang negara.

"Itu kan sudah masa lalu. Saya tidak pernah makan uang negara atau merugikan negara. Perkara itu adalah perkara politis. Satu perak pun saya tidak makan. Masih ada yang makan seri triliun uang negara, saya apa, tidak ada satu pun terbukti saya makan uang. Soal itu tidak ada masalah. Kita bersama-sama bergerak untuk mengabdi pada negeri ini," pungkasnya.

Bergabungnya Patrice Rio Capella ke Hanura menjadi babak baru dalam peta politik Indonesia. Dengan pengalaman dan visi yang dimilikinya, Rio Capella diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Partai Hanura dan bangsa Indonesia.