Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Erupsi Berulang Kali
Gunung Semeru, gunung berapi aktif yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan serangkaian erupsi yang terjadi pada hari Rabu, 9 April 2025. Data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur mencatat adanya tujuh kali letusan antara pukul 02.00 hingga 11.30 WIB. Meskipun demikian, kondisi cuaca berkabut membatasi pengamatan visual terhadap seluruh kejadian erupsi tersebut.
Menurut laporan petugas PPGA Semeru, Liswanto, salah satu erupsi yang berhasil diamati terjadi pada pukul 09.47 WIB. Erupsi ini menghasilkan kolom abu setinggi 700 meter yang mengarah ke barat daya. Keterangan tertulis yang dirilis oleh PPGA Semeru menjelaskan bahwa erupsi yang teramati pada pukul 10.22 WIB juga menghasilkan kolom abu setinggi 700 meter di atas puncak gunung.
Kondisi cuaca yang tidak mendukung, dengan kabut yang sering menutupi Gunung Semeru, menyulitkan pemantauan visual terhadap seluruh aktivitas erupsi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim pengamat dalam memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada masyarakat dan pihak terkait.
Menanggapi peningkatan aktivitas Gunung Semeru, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada level II atau waspada, yang berarti terdapat potensi bahaya erupsi susulan.
BPBD Kabupaten Lumajang juga mengeluarkan rekomendasi terkait zona bahaya yang harus dihindari oleh masyarakat. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Selain itu, aktivitas juga dilarang pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Curah hujan yang tinggi di sekitar Gunung Semeru juga menjadi perhatian khusus. Hujan lebat dapat memicu terjadinya banjir lahar, yang berpotensi membahayakan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai yang berhulu di gunung tersebut. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Berikut adalah himbauan yang diberikan oleh BPBD Lumajang:
- Tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru.
- Tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
- Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar.
- Pantau informasi resmi dari BPBD dan instansi terkait.
Masyarakat diharapkan untuk terus memantau informasi resmi dari BPBD Kabupaten Lumajang dan instansi terkait lainnya, serta mematuhi semua rekomendasi yang dikeluarkan demi keselamatan bersama.