IHSG Kembali Terkoreksi di Sesi Istirahat, Sentuh Level 5.976

IHSG Kembali Terkoreksi di Sesi Istirahat, Sentuh Level 5.976

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan pelemahan pada sesi istirahat perdagangan hari Rabu (9/4), setelah sempat mencoba bangkit di awal sesi. Pergerakan ini mengindikasikan adanya tekanan jual yang kembali mendominasi pasar, menyeret IHSG kembali ke level 5.900-an.

Berdasarkan data dari RTI Business, pada akhir sesi I, IHSG tercatat turun sebesar 19,713 poin atau setara dengan 0,33%, dan berada di level 5.976. Selama sesi tersebut, indeks bergerak dalam rentang yang cukup lebar, dengan level tertinggi mencapai 6.092 dan level terendah di 5.961. Volatilitas ini mencerminkan ketidakpastian yang masih menyelimuti pasar modal Indonesia.

Total volume perdagangan saham yang tercatat pada sesi I mencapai 10,08 miliar lembar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,27 triliun. Frekuensi perdagangan saham mencapai 680.262 kali. Data ini menunjukkan aktivitas perdagangan yang cukup tinggi, meskipun diwarnai dengan sentimen negatif.

Secara lebih rinci, pada penutupan sesi I, tercatat 283 saham mengalami kenaikan harga, sementara 317 saham mengalami penurunan. Sebanyak 184 saham tercatat stagnan atau tidak mengalami perubahan harga. Distribusi ini menunjukkan bahwa tekanan jual lebih dominan dibandingkan dengan aksi beli.

Pada saat pembukaan perdagangan, IHSG sempat dibuka pada level 5.978. Pada awal sesi, volume transaksi tercatat sebesar 855,43 juta lembar saham, dengan nilai transaksi Rp 850,01 miliar, dan frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 59.488 kali. Namun, momentum positif ini tidak bertahan lama, dan IHSG kembali tertekan.

Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, terlihat adanya upaya dari investor untuk mendorong harga saham, dengan tercatat 208 saham menguat, 155 saham melemah, serta 194 saham stagnan. Namun, tekanan jual yang berkelanjutan akhirnya menggagalkan upaya tersebut, dan IHSG kembali terkoreksi.

Analisis Pasar

Koreksi yang terjadi pada IHSG di sesi istirahat ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah sentimen pasar global yang masih kurang menggembirakan, yang dipengaruhi oleh kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global dan ketegangan geopolitik. Selain itu, faktor domestik seperti fluktuasi nilai tukar rupiah dan ekspektasi terhadap kinerja emiten juga dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.

Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan cermat dalam mengambil keputusan investasi, dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko dan peluang yang ada. Diversifikasi portofolio juga merupakan strategi yang penting untuk mengurangi risiko investasi.

Rangkuman Data Perdagangan Sesi I:

  • IHSG: 5.976 (-0,33%)
  • Volume: 10,08 Miliar Lembar Saham
  • Nilai Transaksi: Rp 6,27 Triliun
  • Frekuensi: 680.262 Kali
  • Saham Naik: 283
  • Saham Turun: 317
  • Saham Stagnan: 184