Kalimantan Tengah Siaga: Curah Hujan Tinggi Diprediksi Berlanjut Hingga Pertengahan April 2025

PALANGKA RAYA - Kalimantan Tengah (Kalteng) bersiap menghadapi potensi dampak lanjutan dari curah hujan tinggi yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga pertengahan April 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan terkait kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi melanda sebagian besar wilayah Kalteng dalam sepekan mendatang.

Prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan mengguyur 14 kabupaten/kota di seluruh Kalteng. Analisis temporal menunjukkan bahwa periode 9-11 April dan 12-15 April sama-sama berpotensi mengalami curah hujan signifikan di seluruh wilayah. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Potensi Dampak dan Mitigasi

Alfandy, seorang prakirawan dari Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat memicu bencana. Mengingat Kalteng masih berada dalam periode musim hujan, risiko terjadinya banjir dan genangan air semakin meningkat.

BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Memantau perkembangan informasi cuaca terkini dari sumber-sumber resmi.
  • Membersihkan saluran air dan drainase untuk mencegah penyumbatan.
  • Menghindari aktivitas di dekat sungai dan lereng yang rawan longsor saat hujan deras.
  • Mempersiapkan diri untuk kemungkinan evakuasi jika diperlukan.

Antisipasi Pemerintah Daerah

Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat kabupaten untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Kepala BPBPK Kalteng, Ahmad Toyib, menyatakan bahwa pihaknya secara aktif memantau perkembangan cuaca dari BMKG dan memberikan informasi kewaspadaan kepada BPBD kabupaten.

BPBPK juga siap memberikan dukungan personel, sarana, dan prasarana jika kabupaten menetapkan status siaga atau tanggap darurat bencana. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi masyarakat dari dampak buruk cuaca ekstrem. Ahmad Toyib menjelaskan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam penanganan bencana. Apabila suatu kabupaten menetapkan status siaga atau tanggap darurat, provinsi dapat memberikan bantuan maksimal, termasuk personel dan logistik.

Pergeseran Musim dan Tantangan ke Depan

Di tengah ancaman cuaca ekstrem, BMKG juga memprediksi bahwa musim kemarau di Kalteng akan dimulai sekitar bulan Juni-Juli. Pergeseran musim ini perlu diantisipasi dengan baik untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sering terjadi di Kalteng saat musim kemarau. Dengan demikian, upaya mitigasi bencana harus dilakukan secara komprehensif, mencakup baik ancaman banjir maupun karhutla.

Pemerintah daerah dan masyarakat Kalteng diharapkan dapat bekerja sama dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem ini. Dengan meningkatkan kesiapsiagaan, melakukan upaya mitigasi yang tepat, dan memantau informasi cuaca secara berkala, dampak buruk bencana dapat diminimalkan dan keselamatan masyarakat dapat terlindungi. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi cuaca ekstrem yang melanda Kalteng.

Daftar Rekomendasi Tindakan Preventif:

  • Koordinasi Intensif: Pemerintah daerah meningkatkan koordinasi dengan BMKG dan instansi terkait.
  • Sosialisasi Aktif: Mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi bahaya dan langkah-langkah pencegahan.
  • Pemantauan Wilayah Rawan: Melakukan pemantauan ketat di wilayah-wilayah yang rawan banjir dan longsor.
  • Penyediaan Logistik: Memastikan ketersediaan logistik dan peralatan yang memadai untuk penanganan darurat.
  • Simulasi Evakuasi: Melakukan simulasi evakuasi secara berkala untuk meningkatkan kesiapan masyarakat.