Universitas Padjadjaran Pecat Dokter Residen Terkait Dugaan Kekerasan Seksual Terhadap Pendamping Pasien
Skandal Kekerasan Seksual Guncang FK Unpad, Dokter PPDS Diberhentikan
Kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan seorang dokter residen dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) menggemparkan dunia pendidikan kedokteran. Terduga pelaku, yang tengah menjalani pendidikan spesialis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, diduga melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap seorang pendamping pasien. Menanggapi kasus ini, Universitas Padjadjaran (Unpad) mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan terduga pelaku dari program PPDS.
Dekan FK Unpad, Prof. Dr. Yudi Hidayat, dr., Sp.OG(K), dalam keterangan tertulisnya menyampaikan kecaman keras atas segala bentuk kekerasan, khususnya kekerasan seksual, di lingkungan kampus dan rumah sakit. Beliau menegaskan komitmen Unpad dan RSHS untuk mengawal kasus ini secara transparan, adil, dan tegas, serta memastikan keadilan bagi korban dan terciptanya lingkungan yang aman bagi seluruh civitas akademika dan pasien.
"Unpad dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," tegas Prof. Yudi.
Langkah-Langkah yang Telah Diambil
Sebagai bentuk keseriusan dalam menangani kasus ini, FK Unpad dan RSHS telah mengambil sejumlah langkah konkret, antara lain:
- Pendampingan Hukum dan Psikologis Korban: Unpad telah memberikan pendampingan kepada korban dalam proses pelaporan ke Polda Jawa Barat. Korban juga telah mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar.
- Dukungan Penuh Terhadap Penyelidikan Polisi: Unpad dan RSHS menyatakan dukungan penuh terhadap proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar.
- Perlindungan Privasi Korban: Unpad dan RSHS berkomitmen untuk melindungi privasi korban dan keluarga.
- Pemberhentian Terduga Pelaku: Karena terduga pelaku merupakan dokter residen yang dititipkan di RSHS dan bukan karyawan RSHS, maka Unpad telah memberhentikan yang bersangkutan dari program PPDS.
Komitmen Unpad Terhadap Lingkungan yang Aman
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan kedokteran. Unpad menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan kampus dan rumah sakit yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Unpad akan terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, serta memberikan edukasi kepada seluruh civitas akademika mengenai pentingnya menghormati hak-hak individu dan menjaga etika profesi.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. Masyarakat diharapkan untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Unpad dan RSHS akan terus memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan kasus ini kepada publik secara transparan dan bertanggung jawab.