FEDRA: Otoritas Militeristik dalam Dunia Pascakiamat 'The Last of Us'
FEDRA: Otoritas Militeristik dalam Dunia Pascakiamat 'The Last of Us'
Dalam lanskap distopia The Last of Us, FEDRA (Federal Disaster Response Agency) muncul sebagai entitas yang kontroversial dan kuat. FEDRA bukanlah sekadar badan penanggulangan bencana biasa, melainkan kekuatan militeristik yang memegang kendali atas sisa-sisa peradaban setelah wabah Cordyceps menghancurkan dunia. Kemunculan mereka, yang diadaptasi dari video game populer, bukan hanya sebagai antagonis bagi karakter utama, Joel dan Ellie, tetapi juga sebagai cerminan dari pertanyaan-pertanyaan etika yang kompleks tentang kekuasaan, kontrol, dan pengorbanan dalam situasi krisis.
Asal Usul dan Transformasi FEDRA
Berawal sebagai respons pemerintah terhadap pandemi yang meluas, FEDRA dengan cepat bertransformasi menjadi rezim otoriter. Kegagalan sistem pemerintahan konvensional membuka jalan bagi FEDRA untuk mengambil alih kekuasaan dengan tangan besi. Tindakan brutal, termasuk pembunuhan warga sipil yang tidak terinfeksi, menjadi taktik yang digunakan untuk memastikan kepatuhan dan mengendalikan populasi. Meskipun awalnya berdalih untuk menghentikan penyebaran infeksi, tujuan FEDRA secara bertahap bergeser ke arah mempertahankan kekuasaan mutlak.
Struktur dan Operasi
Alih-alih terpusat di satu lokasi, FEDRA beroperasi melalui zona karantina (QZ) yang tersebar di seluruh negeri. QZ ini berfungsi sebagai kantong-kantong pemerintahan militer, di mana kehidupan diatur dengan ketat dan kebebasan dibatasi. Kota-kota distopia yang dijaga ketat menjadi pemandangan umum, dengan penduduk yang hidup dalam kondisi yang keras dan tanpa harapan. Sepanjang musim pertama, Joel dan Ellie bertemu dengan korban-korban FEDRA ini. Saat perjalanan Joel dan Ellie membawa mereka ke arah barat, FEDRA menjadi ancaman konstanyang menghantui mereka, memaksa mereka untuk menavigasi zona karantina yang dijaga ketat dan pos pemeriksaan militer.
- Kekuasaan yang Dilokalisasi: FEDRA memproyeksikan pengaruhnya melalui zona karantina yang tersebar luas.
- Kontrol Militeristik: kehidupan dalam zona karantina diatur dengan ketat oleh aturan dan regulasi FEDRA.
- Taktik Brutal: Penggunaan kekerasan dan pembunuhan tanpa pandang bulu untuk mempertahankan kekuasaan.
FEDRA Sebagai Simbol Kekuasaan dan Kontrol
FEDRA menjelma menjadi simbol kekuasaan yang korup dan kontrol yang menindas. Metode mereka yang kejam dan pengabaian terhadap hak asasi manusia menunjukkan bahaya dari kekuasaan yang tidak terkendali dalam situasi darurat. Dalam beberapa kasus, kelompok-kelompok perlawanan seperti Fireflies bangkit untuk menantang dominasi FEDRA, yang mengarah pada konflik dan perebutan kekuasaan yang berdarah.
Implikasi Naratif
Kehadiran FEDRA dalam The Last of Us memiliki implikasi naratif yang signifikan. FEDRA menyoroti dampak psikologis dan sosial dari pandemi, mengeksplorasi bagaimana rasa takut dan keputusasaan dapat mengarah pada hilangnya kebebasan dan munculnya otoritarianisme. FEDRA juga berfungsi sebagai pengingat bahwa ancaman terbesar dalam dunia pascakiamat mungkin bukan hanya dari monster yang terinfeksi, tetapi juga dari manusia itu sendiri.
Kisah The Last of Us tidak hanya berfokus pada perjuangan Joel dan Ellie untuk bertahan hidup, tetapi juga pada pertempuran melawan penindasan dan perjuangan untuk kemanusiaan dalam dunia yang kehilangan arah. FEDRA, dengan kekuasaan militeristik dan taktik brutalnya, berdiri sebagai pengingat yang mengerikan tentang apa yang bisa terjadi ketika kekuasaan tidak terkendali dan kebebasan dikorbankan demi keamanan.
FEDRA bukan hanya sekadar musuh, tetapi juga cerminan dari kompleksitas moral yang muncul dalam situasi krisis. Tindakan mereka memaksa penonton untuk mempertanyakan batas antara keamanan dan kebebasan, serta harga yang bersedia kita bayar untuk bertahan hidup.