Warga Batang Terlantar di Malaysia Segera Dipulangkan
Warga Batang Terlantar di Malaysia Segera Dipulangkan
Seorang warga Desa Candirejo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang telah lama terlantar di hutan Malaysia, akan segera dipulangkan ke tanah air. Kabar kepulangan Sakina Angreini, wanita paruh baya tersebut, muncul setelah sebuah video yang memperlihatkan kondisinya viral di media sosial. Dalam video yang diunggah pada Rabu, 5 Maret 2025, Sakina terlihat mampu berkomunikasi dengan lancar dan jelas, mengidentifikasi dirinya serta asal-usulnya di Desa Candirejo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, RT 05 RW 06.
Camat Bawang, Suratno, membenarkan informasi tersebut. "Iya benar, itu warga Desa Candirejo," ujarnya kepada media pada Kamis, 6 Maret 2025. Proses pemulangan Sakina difasilitasi oleh Yoyok Riyo Sudibyo, mantan Bupati Batang. Meskipun detail rencana pemulangan belum diungkapkan secara rinci, upaya untuk membawa Sakina pulang ke keluarganya di Indonesia tengah dijalankan.
Agus Khafif, warga Desa Candirejo yang mengenal Sakina, memberikan keterangan lebih lanjut mengenai perjalanan Sakina ke Malaysia. Agus mengungkapkan bahwa Sakina berangkat ke Malaysia sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) pada tahun 2006. Sejak saat itu, Agus mengaku tidak pernah lagi mendengar kabar dari Sakina. "Kabar terakhir tahun 2006 menjadi TKW di Malaysia, tapi sampai sekarang belum pernah pulang. Ada kakak kandungnya di sini, masih ada, namanya Pak Tamat," jelas Agus. Keberadaan saudara kandung Sakina, Pak Tamat, memberikan harapan akan adanya dukungan keluarga dalam proses adaptasi dan pemulihan Sakina setelah sekian lama terpisah dari lingkungannya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya perlindungan dan pengawasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Peristiwa Sakina menjadi pengingat akan perlunya jaminan perlindungan yang lebih komprehensif bagi TKI, terutama dalam hal kesejahteraan dan keamanan mereka selama bekerja di luar negeri. Proses pemulangan Sakina diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian dan pengawasan terhadap nasib TKI, mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang. Pemerintah diharapkan dapat lebih aktif dalam memberikan perlindungan dan bantuan bagi TKI yang mengalami kesulitan di luar negeri.
Proses pemulangan Sakina menjadi sorotan publik dan mengangkat kembali isu penting mengenai perlindungan TKI. Pihak berwenang perlu menyelidiki lebih lanjut bagaimana Sakina dapat terlantar di hutan Malaysia selama bertahun-tahun dan memastikan bahwa kasus serupa tidak akan terulang lagi. Peran serta pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberikan dukungan yang memadai bagi kepulangan dan reintegrasi Sakina ke masyarakat. Kisah Sakina diharapkan dapat mendorong peningkatan kesadaran dan langkah-langkah preventif untuk melindungi hak-hak dan keselamatan TKI di luar negeri.
Langkah selanjutnya yang akan diambil setelah kepulangan Sakina, termasuk upaya rehabilitasi dan pemulihan kondisi fisik dan mentalnya, menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Pemerintah dan lembaga terkait perlu menyiapkan program yang terintegrasi untuk memastikan Sakina dapat kembali beradaptasi dengan kehidupan di Indonesia dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.