Respons atas Insiden Jenazah Diangkut Pikap, Bupati OKU Timur Minta Maaf dan Janjikan Pembenahan RSUD Martapura
Insiden Jenazah Diangkut Pikap Picu Reaksi Keras: Bupati OKU Timur Sampaikan Permohonan Maaf
Kasus viral mengenai jenazah pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, yang diangkut menggunakan mobil pikap oleh pihak keluarga, telah memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Bupati OKU Timur, Lanosin, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang dianggap sebagai kelalaian dalam pelayanan rumah sakit.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas kelalaian dari pelayanan RSUD Martapura," ujar Lanosin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4/2025). Permintaan maaf ini merupakan respons langsung terhadap video yang beredar luas di media sosial, yang memperlihatkan jenazah pasien diangkut menggunakan mobil bak terbuka.
Kronologi Kejadian
Insiden bermula ketika pihak keluarga pasien yang meninggal dunia hendak membawa pulang jenazah. Namun, ambulans rumah sakit tidak dapat digunakan karena alasan kehabisan bahan bakar dan tidak adanya sopir yang bertugas. Setelah menunggu selama satu jam tanpa kejelasan, keluarga memutuskan untuk membawa jenazah menggunakan mobil pikap pribadi.
Dalam video yang direkam oleh salah seorang anggota keluarga, terdengar ungkapan kekecewaan mendalam atas pelayanan yang mereka terima. "Jenazah sudah di atas mobil, tapi minyak tidak ada. Bahkan sopir pun tidak ada. Ini sangat mengecewakan kami," ujar perekam video tersebut.
Tindakan Tegas dan Janji Pembenahan
Menanggapi insiden ini, Bupati Lanosin berjanji akan melakukan pembenahan menyeluruh terhadap pelayanan di RSUD Martapura. Ia menegaskan komitmennya untuk memastikan agar seluruh tenaga kesehatan dan pegawai rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Langkah-langkah konkret yang akan diambil meliputi:
- Pemeriksaan Internal: Inspektorat telah diturunkan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap prosedur dan standar operasional di RSUD Martapura.
- Reformasi Pegawai: Jika diperlukan, akan dilakukan reformasi kepegawaian untuk memastikan kualitas dan kinerja seluruh staf rumah sakit.
- Evaluasi Manajemen: Bupati tidak segan untuk mengganti jajaran manajemen rumah sakit jika tidak mampu menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam waktu dekat.
"Prosedur pemeriksaan (inspektorat) sudah berjalan hari ini, bila perlu kita juga akan melakukan reformasi pegawainya. Saya ingin pelayanan tetap berjalan sebagaimana mestinya meskipun dalam kondisi libur," tegas Lanosin.
Konsekuensi bagi Pelaku Kelalaian
Direktur RSUD Martapura, Dedy Damhudy, telah mengambil tindakan tegas dengan mencopot jabatan kepala ruangan jenazah dan memecat sopir ambulans yang dinilai lalai dalam menjalankan tugas. Sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden ini, Dedy Damhudy juga telah mengajukan surat pengunduran diri kepada BKPSDM OKU Timur.
"Ini bentuk tanggung jawab saya sebagai pimpinan (mengundurkan diri). Saya sudah minta maaf langsung ke keluarga almarhum dan juga telah memecat sopir ambulans yang lalai menjalankan tugas," ujar Dedy.
Insiden ini menjadi sorotan tajam terhadap kualitas pelayanan publik di daerah, khususnya di bidang kesehatan. Diharapkan, langkah-langkah perbaikan yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten OKU Timur dapat segera diimplementasikan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.