Korea Selatan Siapkan Strategi Jitu Hadapi Potensi Tarif Impor Otomotif AS
Korsel Antisipasi Dampak Tarif Otomotif AS Melalui Serangkaian Kebijakan
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengambil langkah proaktif untuk melindungi industri otomotifnya dari potensi dampak tarif impor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil seiring dengan kekhawatiran akan tarif resiprokal yang diajukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Menyadari potensi kerugian yang signifikan bagi produsen mobil dan suku cadang Korsel, pemerintah mengumumkan serangkaian kebijakan yang komprehensif, antara lain:
- Dukungan Finansial yang Diperkuat: Pemerintah akan meningkatkan dukungan pembiayaan kebijakan untuk industri otomotif menjadi 15 triliun won (sekitar US$ 10,18 miliar) pada tahun 2025, naik dari 13 triliun won. Langkah ini bertujuan untuk mencegah masalah likuiditas dan memastikan stabilitas keuangan perusahaan otomotif.
- Insentif Pajak untuk Mendongkrak Permintaan Domestik: Untuk mendorong penjualan mobil di dalam negeri, pemerintah Korsel akan menurunkan pajak pembelian mobil menjadi 3,5% dari 5% saat ini. Kebijakan ini akan berlaku hingga Juni 2025. Selain itu, subsidi untuk kendaraan listrik (EV) akan ditingkatkan secara signifikan, menjadi 30%-80% dari potongan harga, naik dari 20-40%. Periode subsidi ini juga akan diperpanjang selama enam bulan hingga akhir tahun ini. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan adopsi EV dan mengurangi ketergantungan pada pasar ekspor.
- Diversifikasi Pasar Ekspor: Pemerintah akan secara aktif mendukung upaya produsen mobil untuk memperluas pasar ekspor mereka ke negara-negara berkembang di kawasan "Global South", termasuk Afrika, Amerika Latin, dan Asia. Fokus pada pasar-pasar ini didasarkan pada pertumbuhan permintaan yang menjanjikan di wilayah tersebut.
- Negosiasi Intensif dengan AS: Pemerintah Korsel berkomitmen untuk melakukan negosiasi dengan AS guna memastikan perlakuan yang adil bagi industri otomotif Korsel dibandingkan dengan sekutu dagang lainnya. Pemerintah bertekad untuk memperkuat kerja sama bilateral dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
Langkah-langkah ini mencerminkan keseriusan pemerintah Korsel dalam melindungi industri otomotif, yang merupakan salah satu pilar ekonomi negara tersebut. Dengan kombinasi dukungan finansial, insentif pajak, diversifikasi pasar, dan negosiasi diplomatik, Korsel berharap dapat meminimalkan dampak negatif dari potensi tarif impor AS dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan industri otomotifnya.
Pernyataan pemerintah Korsel menekankan bahwa industri otomotif mereka relatif dirugikan mengingat proporsi produksi mobil Korea Selatan di Amerika Serikat yang rendah. Pemerintah berjanji untuk melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa AS tidak memperlakukan Korea Selatan secara tidak menguntungkan dibandingkan dengan sekutu lainnya, melalui negosiasi dan dengan memperkuat kerja sama bilateral.