TNI Tegaskan Tuduhan KKB Soal Keterlibatan Prajurit dalam Penambangan Emas di Yahukimo Sebagai Propaganda

TNI Bantah Keterlibatan Prajurit dalam Aktivitas Penambangan Emas Ilegal di Yahukimo

Mabes TNI dengan tegas membantah tuduhan yang dilontarkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terkait keterlibatan prajurit TNI dalam aktivitas penambangan emas ilegal di wilayah Yahukimo, Papua Pegunungan. Bantahan ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, dalam konferensi pers yang digelar di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada hari Rabu (9/4/2025).

Brigjen Kristomei Sianturi menyebut tuduhan KKB sebagai propaganda yang sengaja dihembuskan untuk menutupi kejahatan mereka. Ia menegaskan bahwa tidak ada satu pun prajurit TNI yang terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut, apalagi menjadi korban pembunuhan oleh KKB seperti yang diklaim.

"Propaganda atau tipu muslihat seperti ini sudah sering dilakukan oleh KKB," ujar Kristomei. Ia menambahkan bahwa dari 11 korban tewas akibat pembunuhan yang dilakukan KKB di Yahukimo, tidak ada satupun yang berstatus sebagai anggota TNI maupun Polri. "Tentara itu tercatat namanya, teregister namanya. Hari ini tidak ada satu pun prajurit TNI atau Polri yang gugur di sana."

Kapuspen TNI menjelaskan bahwa KKB sengaja menyebarkan disinformasi ini untuk menghindari tuntutan hukum atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang telah mereka lakukan. Dengan menuduh anggota TNI terlibat dalam penambangan emas ilegal, KKB berharap dapat mengalihkan perhatian dari tindakan keji mereka terhadap warga sipil.

"Itu adalah hoaks yang disampaikan oleh pihak KKB, supaya dia dilepas dari tuntutan asasi manusia. Bahwa dia melakukan kekejian, kebiadaban dengan membunuh masyarakat yang mencoba jadi pendulang," tegas Kristomei.

Klarifikasi Komandan Kodim 1715/Yahukimo

Senada dengan Kapuspen TNI, Komandan Kodim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Tommy Yudistyo, juga membantah keras klaim KKB. Ia menegaskan bahwa para pendulang yang menjadi korban pembunuhan di Kali Silet, perbatasan Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Asmat, bukanlah anggota TNI.

"Korban dipastikan bukan anggota TNI sehingga apa yang dinyatakan KKB adalah berita hoaks, bohong, atau tidak benar," tegas Dandim Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo kepada Antara.

Letkol Inf Tommy Yudistyo menambahkan bahwa KKB sengaja menyebarkan informasi bohong untuk menciptakan kebingungan dan menutupi kejahatan mereka terhadap warga sipil yang bekerja sebagai pendulang emas. Ia mengakui bahwa hingga saat ini, jumlah pasti warga sipil yang menjadi korban keganasan KKB belum dapat dipastikan karena lokasi kejadian yang terpencil dan berada di wilayah perbatasan.

TNI Berkomitmen Menjaga Keamanan Warga Sipil

Mabes TNI menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan dan melindungi warga sipil di wilayah Papua dari ancaman KKB. TNI juga akan terus berkoordinasi dengan Polri dan pemerintah daerah untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.

TNI mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar yang disebarkan oleh KKB. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing, serta melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada aparat keamanan.

TNI juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Papua yang damai, sejahtera, dan berkeadilan.