Krisis Striker Arsenal: Keputusan Strategis atau Kegagalan Manajemen Transfer?
Krisis Striker Arsenal: Keputusan Strategis atau Kegagalan Manajemen Transfer?
Musim kompetisi 2023/2024 menyajikan dilema bagi Arsenal. Performa impresif yang ditunjukkan di beberapa laga, terutama kemenangan telak 7-1 atas PSV Eindhoven di Liga Champions, ternyata menutupi sebuah permasalahan mendasar: kekurangan striker andal. Kegagalan manajemen klub untuk mendatangkan penyerang tengah baru, baik di bursa transfer musim panas maupun Januari lalu, telah menimbulkan pertanyaan serius dan kritikan tajam dari berbagai pihak, termasuk legenda sepak bola Inggris, Alan Shearer.
Kekhawatiran akan lini depan Arsenal memang sudah muncul sejak musim lalu. Bukayo Saka, yang mengemban tanggung jawab sebagai top skorer dengan 20 gol, dan Leandro Trossard dengan 17 gol, sebenarnya menjadi bukti betapa tim mengandalkan pemain sayap untuk mencetak gol. Meskipun Gabriel Jesus awalnya diproyeksikan sebagai ujung tombak, penurunan performa dan cedera yang dialaminya memaksa manajer Mikel Arteta untuk menempatkan Kai Havertz sebagai false nine—solusi sementara yang terbukti tak cukup efektif.
Situasi semakin mengkhawatirkan dengan rentetan cedera yang melanda lini depan Arsenal. Jesus, Saka, dan Havertz, pilar penting di lini serang, semuanya mengalami cedera parah yang membuat mereka absen dalam beberapa pertandingan krusial. Minimnya opsi penyerang tengah berkualitas memaksa Arteta untuk memutar otak dan mengandalkan improvisasi yang seringkali tak memberikan hasil maksimal. Kekalahan mengejutkan dari West Ham United dan Nottingham Forest menjadi bukti nyata betapa krusialnya peran seorang striker sejati.
Shearer, dalam komentarnya di Amazon Prime Video, mengungkapkan rasa penasarannya terhadap pihak yang bertanggung jawab atas keputusan untuk tidak mendatangkan striker baru. "Kita perlu tahu siapa yang membuat keputusan itu. Siapa yang memutuskan untuk tidak mendapatkan seorang striker pada Januari atau pada awal musim?" ujarnya. Ia menambahkan bahwa Arsenal membutuhkan seorang striker handal, terutama di laga-laga besar, untuk bersaing memperebutkan gelar juara. "Tidak ada keraguan lagi bagi saya bahwa mereka bisa saja memenangi liga di titik sekarang ini kalau punya seorang striker bagus. Striker-striker besar itu membuat perbedaan di laga-laga besar," tegas Shearer.
Pertanyaan yang muncul bukan hanya sekedar soal siapa yang bertanggung jawab, tetapi juga menyangkut strategi transfer Arsenal. Apakah keputusan tersebut merupakan strategi jangka panjang yang gagal, atau sebuah kesalahan perhitungan dalam membaca kebutuhan tim? Analisis mendalam terhadap kebijakan transfer klub dan dampaknya terhadap performa tim di lapangan menjadi penting untuk menjawab pertanyaan ini. Keberhasilan Arsenal di masa mendatang sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk mengatasi krisis striker ini dan memperkuat lini depan dengan pemain berkualitas.
- Dua rekrutan Arsenal musim ini: Riccardo Calafiori (bek) dan Mikel Merino (gelandang).
- Cedera yang dialami: Gabriel Jesus (ligamen), Bukayo Saka (hamstring), Kai Havertz (hamstring).
- Kekhawatiran akan lini depan Arsenal sudah muncul sejak musim lalu.
- Kemenangan telak atas PSV Eindhoven menutupi permasalahan di lini depan.
- Kekalahan mengejutkan dari West Ham United dan Nottingham Forest.