TNI Tegaskan Klaim OPM Soal Pembunuhan 11 Prajurit di Yahukimo Sebagai Disinformasi
TNI Bantah Klaim Pembunuhan 11 Prajurit oleh OPM di Yahukimo: Propaganda Disinformasi
Jakarta, [Tanggal Sekarang] - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan tegas membantah klaim dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyatakan telah membunuh 11 prajurit TNI di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Bantahan ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, dalam keterangan pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Brigjen Kristomei menyatakan bahwa klaim tersebut adalah murni propaganda yang disebarkan oleh OPM. Menurutnya, tidak ada prajurit TNI maupun Polri yang gugur di wilayah Yahukimo seperti yang dituduhkan. Ia menekankan bahwa setiap prajurit TNI tercatat secara resmi, dan hingga saat ini tidak ada laporan mengenai kehilangan personel di daerah tersebut.
"Klaim mereka bahwa yang dibunuh adalah tentara adalah kebohongan besar. Setiap prajurit TNI memiliki identitas yang tercatat. Kami pastikan tidak ada anggota TNI atau Polri yang menjadi korban di Yahukimo," tegas Brigjen Kristomei.
Kapuspen TNI menjelaskan lebih lanjut bahwa OPM sengaja menyebarkan disinformasi ini untuk menghindari kecaman internasional atas tindakan mereka. Dengan mengklaim korban adalah anggota militer, OPM berusaha melepaskan diri dari tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) karena membunuh warga sipil.
"Mereka mencoba mengelabui opini publik dengan mengatakan bahwa korban adalah militer. Ini adalah upaya untuk menghindari tanggung jawab atas tindakan brutal mereka terhadap warga sipil," imbuhnya.
TNI, kata Kristomei, tidak akan terpengaruh oleh propaganda semacam ini. Upaya menjaga keamanan dan ketertiban di Yahukimo terus dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan memperhatikan kearifan lokal.
"Kami tidak akan terpancing oleh propaganda murahan ini. TNI akan terus melaksanakan tugas menjaga keamanan dan memberikan pembinaan teritorial kepada masyarakat dengan pendekatan yang humanis dan menghormati adat istiadat setempat," jelasnya.
Sebelumnya, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengklaim telah menerima laporan dari markas OPM Yahukimo mengenai pembunuhan 11 orang yang mereka sebut sebagai intelijen Indonesia. Klaim ini kemudian dibantah keras oleh TNI.
Fokus TNI di Yahukimo:
- Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
- Melaksanakan pembinaan teritorial dengan pendekatan humanis.
- Menghormati kearifan lokal dan adat istiadat setempat.
- Melawan propaganda dan disinformasi yang disebarkan oleh OPM.
TNI menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas keamanan di Papua dan melindungi masyarakat dari segala bentuk ancaman, termasuk propaganda dan disinformasi yang disebarkan oleh kelompok-kelompok separatis.