Sufmi Dasco Ahmad Bertemu Rocky Gerung dan Tokoh Nasional Bahas Isu Global dan Demokrasi Indonesia
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian DPP Partai Gerindra, baru-baru ini menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh nasional terkemuka. Pertemuan yang berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 7 April 2025 ini, dihadiri oleh akademisi Rocky Gerung, aktivis Jumhur Hidayat, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, dan pengamat politik Syahganda Nainggolan. Pertemuan ini menjadi sorotan karena membahas berbagai isu strategis, mulai dari geopolitik global hingga konsolidasi demokrasi di Indonesia.
Dalam suasana santai namun serius, para tokoh ini menikmati hidangan khas Indonesia seperti sayur lodeh, nasi merah, tahu dan tempe goreng, ikan asin, serta ikan gurami. Pertemuan yang telah direncanakan sebelum perayaan Idul Fitri 2025 ini menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan merumuskan solusi atas tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa.
Sorotan Isu Global dan Dampak Kebijakan Trump
Salah satu poin utama dalam diskusi adalah mengenai respons Indonesia terhadap dinamika geopolitik global, khususnya terkait kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Syahganda Nainggolan mengungkapkan bahwa Rocky Gerung memberikan pandangan menarik mengenai potensi kolaborasi antara Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
"Menurut Rocky, Prabowo dan Anwar Ibrahim dapat menjadi duo pemimpin yang berduet membentuk solidaritas pemimpin bangsa-bangsa berkembang. Melalui kerja sama antarnegara, dampak kebijakan Trump dapat diatasi secara langsung," ujar Syahganda.
Namun, Syahganda juga menyoroti potensi dampak negatif dari keanggotaan Indonesia dalam BRICS terhadap hubungan dengan Amerika Serikat.
"Diskusi kami sedikit dibingungkan oleh adanya kemungkinan Trump semakin marah, khususnya dengan pilihan Indonesia beberapa waktu lalu menjadi anggota BRICs. Indonesia harus mengatasinya dengan diplomasi terukur ke Amerika. Indonesia harus cepat menunjuk Duta Besar baru di Amerika yang bekerja penuh," tambahnya.
Fokus pada Lapangan Kerja dan Koperasi Desa
Selain isu global, pertemuan ini juga menyoroti pentingnya penciptaan lapangan kerja, khususnya di wilayah pedesaan. Syahganda Nainggolan menyinggung inisiatif Prabowo Subianto untuk membangun Koperasi Desa Merah Putih sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Gagasan ini sejalan dengan visi untuk menciptakan ekonomi kerakyatan yang kuat dan mandiri.
Konsolidasi Demokrasi dan Peran Tokoh Nasional
Pembahasan mengenai konsolidasi demokrasi di Indonesia juga menjadi agenda penting dalam pertemuan tersebut. Rocky Gerung mengusulkan agar Prabowo Subianto menjalin dialog dengan berbagai tokoh nasional, termasuk Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dan Sultan Hamengkubuwono X. Hal ini bertujuan untuk membangun konsensus nasional dan memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia.
"Rocky menjelaskan Prabowo harus sering berdialog dengan tokoh-tokoh besar, seperti Sultan Hamengkubuwono X dan Megawati. Era Prabowo juga, menurut Rocky, harus meninggalkan sekutu-sekutu yang tidak progresif. Dalam aliansi ideologis, Prabowo harus bersekutu juga dengan kelompok Islam strategis. Cuma Rocky menyayangkan kenapa partai-partai tidak lagi memikirkan kaderisasi ideologis," jelas Syahganda.
Rocky Gerung menekankan pentingnya membangun kelompok progresif revolusioner, terutama di pedesaan, melalui gerakan koperasi yang masif. Ia meyakini bahwa jika program Prabowo Subianto untuk membangun 80 ribu koperasi desa berhasil, maka kekuatan ekonomi rakyat akan menjadi dominan, sekaligus memperkuat posisi rakyat sebagai kekuatan sosial.
Berikut adalah poin-poin utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut:
- Isu Global: Respons Indonesia terhadap kebijakan ekonomi global dan potensi kolaborasi dengan negara-negara berkembang.
- Lapangan Kerja: Upaya penciptaan lapangan kerja di pedesaan melalui program Koperasi Desa Merah Putih.
- Konsolidasi Demokrasi: Pentingnya dialog antara Prabowo Subianto dengan tokoh-tokoh nasional untuk memperkuat demokrasi.
- Gerakan Koperasi: Pembangunan kelompok progresif revolusioner melalui gerakan koperasi yang masif di pedesaan.