Daya Beli Masyarakat dan Isu Bencana Pengaruhi Penurunan Kunjungan Wisata di Bantul Saat Libur Lebaran
Kabupaten Bantul mencatat penurunan jumlah wisatawan selama libur Lebaran tahun ini. Data dari Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul menunjukkan adanya penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi, mengungkapkan bahwa selama periode libur Lebaran dari 28 Maret hingga 7 April 2025, tercatat 151.260 kunjungan wisata. Angka ini menghasilkan rata-rata kunjungan harian sebanyak 13.751 wisatawan.
"Rata-rata kunjungan harian ini mengalami penurunan sebesar 17% dibandingkan libur Lebaran tahun 2024, yang mencapai 16.568 kunjungan per hari," jelas Markus.
Selain penurunan rata-rata kunjungan harian, total kunjungan wisata selama periode libur Lebaran tahun ini juga menunjukkan tren yang sama. Pada libur Lebaran tahun 2024 yang berlangsung selama sembilan hari dari 7 hingga 14 April, tercatat 150.754 kunjungan wisata.
Markus menjelaskan beberapa faktor yang menjadi penyebab penurunan kunjungan wisatawan ini. Faktor utama adalah menurunnya daya beli masyarakat, terutama para pemudik. Situasi ekonomi yang kurang mendukung membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang untuk kegiatan wisata.
"Penyebab utama penurunan kunjungan wisata adalah daya beli masyarakat yang menurun dan jumlah pemudik yang berkurang," tegasnya.
Selain faktor ekonomi, prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi cuaca ekstrem dan isu megathrust juga turut mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung ke Bantul. Kekhawatiran akan kondisi cuaca yang buruk dan potensi bencana alam membuat sebagian masyarakat memilih untuk menunda atau membatalkan rencana liburan mereka.
Terlepas dari penurunan kunjungan wisatawan, sektor pariwisata Bantul telah menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 5.496.636.000 hingga saat ini. Namun, angka ini baru mencapai 11% dari target PAD tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 49 miliar. Pemerintah Kabupaten Bantul akan terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan memaksimalkan potensi pariwisata yang ada guna mencapai target PAD yang telah ditetapkan.
Faktor-faktor Penurunan Kunjungan Wisata di Bantul:
- Penurunan Daya Beli Masyarakat: Kondisi ekonomi yang kurang stabil membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang untuk wisata.
- Jumlah Pemudik yang Berkurang: Faktor demografi dan ekonomi dapat mempengaruhi jumlah pemudik yang pada akhirnya berdampak pada kunjungan wisata.
- Prediksi Cuaca Ekstrem dan Isu Megathrust: Kekhawatiran akan cuaca buruk dan potensi bencana alam membuat wisatawan menunda atau membatalkan perjalanan.
Upaya Pemerintah Daerah:
Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan melalui berbagai strategi promosi dan pengembangan destinasi wisata. Selain itu, pemerintah daerah juga berupaya untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata guna mendukung pembangunan daerah.