Krayan Selatan Diterjang Banjir: Aktivitas Warga dan Akses Pendidikan Lumpuh
Krayan Selatan Diterjang Banjir: Aktivitas Warga dan Akses Pendidikan Lumpuh
Hujan deras yang mengguyur Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sejak Selasa malam (8/4/2025) menyebabkan banjir yang melumpuhkan aktivitas warga dan mengganggu akses pendidikan. Desa Long Layu menjadi wilayah terdampak paling parah, dengan sejumlah rumah warga, fasilitas kesehatan, dan infrastruktur jembatan terendam air.
Menurut Sekretaris Camat Krayan Selatan, Hendri, curah hujan tinggi yang berlangsung sejak pukul 20.00 WITA menjadi penyebab utama meluapnya air sungai. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, memaksa warga untuk mengungsi atau bertahan di rumah dengan kondisi yang memprihatinkan. Meskipun belum ada laporan rumah yang tenggelam sepenuhnya, genangan air masuk ke dalam rumah dan Puskesmas Long Layu, mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dampak Banjir Meluas
Banjir tidak hanya merendam pemukiman, tetapi juga menghanyutkan material bangunan yang rencananya akan digunakan untuk perbaikan jembatan. Akibatnya, proses perbaikan jembatan menjadi tertunda, memperlambat pemulihan infrastruktur yang rusak.
Akses pendidikan juga terganggu akibat banjir. Jembatan menuju SMA Negeri 1 Krayan Selatan di Jalan Lingkar terendam air, menyebabkan siswa dan guru kesulitan untuk mencapai sekolah. Meskipun demikian, kegiatan belajar mengajar di tingkat SD dan SMP masih dapat berjalan.
Sektor pertanian juga terkena dampak banjir. Jalan yang biasa digunakan petani untuk menuju lahan sawah mereka terendam air, menghambat aktivitas pertanian dan berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi bagi para petani.
Upaya Penanggulangan
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan telah diterjunkan ke lokasi banjir untuk melakukan pemantauan dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Pihak kecamatan juga terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan penanganan banjir berjalan dengan baik.
Hendri mengungkapkan bahwa Krayan Selatan memang rentan terhadap banjir, bahkan sebelumnya pernah terjadi banjir besar yang menghanyutkan jembatan di Sungai Budai. Pemerintah Daerah Nunukan melalui BPBD telah membangun jembatan darurat sebagai solusi sementara, namun jembatan tersebut juga terendam banjir kali ini.
Harapan dan Imbauan
Warga Krayan Selatan berharap agar banjir segera surut dan aktivitas dapat kembali normal. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa akibat banjir ini. Pihak berwenang mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama jika hujan kembali mengguyur wilayah tersebut.
- Akses Pendidikan Terganggu: Jembatan menuju SMA Negeri 1 Krayan Selatan terendam.
- Aktivitas Pertanian Terhambat: Jalan menuju sawah terendam air.
- Material Bangunan Hanyut: Bahan untuk perbaikan jembatan terbawa banjir.
- BPBD Turun Tangan: Tim dikerahkan untuk pemantauan dan bantuan.
BPBD Nunukan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk mengatasi dampak banjir. Kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri, namun koordinasi antara berbagai pihak terus dilakukan untuk meminimalkan dampak buruk bagi masyarakat Krayan Selatan.