Gaza Berduka: Serangan Udara Israel Renggut Puluhan Nyawa di Shujaiya

Israel Intensifkan Serangan Udara di Gaza, Gedung Permukiman Hancur Lebur

Serangan udara Israel kembali menghantam Jalur Gaza, Rabu (9/4), menyasar sebuah gedung permukiman di kawasan Shujaiya. Akibatnya, puluhan warga sipil dilaporkan tewas dan luka-luka. Tim penyelamat terus berupaya mencari korban yang tertimbun di bawah reruntuhan.

Korban Berjatuhan di Shujaiya

Menurut laporan dari badan pertahanan sipil Gaza, sedikitnya 20 orang menjadi korban jiwa dalam serangan yang menghancurkan gedung permukiman tersebut. Juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal, menyampaikan bahwa lebih dari 40 orang lainnya mengalami luka-luka dan tengah mendapatkan perawatan medis. Upaya pencarian korban terus dilakukan di tengah kondisi yang sangat sulit.

“Kami masih terus mencari jenazah korban di bawah reruntuhan. Situasinya sangat memprihatinkan,” ujar Bassal kepada awak media.

Militer Israel menyatakan sedang melakukan investigasi terkait laporan serangan tersebut. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi lebih lanjut yang dikeluarkan.

Eskalasi Konflik di Gaza

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi konflik antara Israel dan Hamas. Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza sejak 18 Maret lalu, setelah gencatan senjata selama dua bulan berakhir. Upaya mediasi untuk memulihkan gencatan senjata belum membuahkan hasil.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 1.482 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel sejak pertengahan Maret. Jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023 kini mencapai lebih dari 50.846 jiwa.

Upaya Gencatan Senjata Terus Berlanjut

Di tengah situasi yang memprihatinkan, upaya untuk mencapai gencatan senjata terus diupayakan. Hossam Badran, anggota biro politik Hamas, menegaskan pentingnya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Dia mengungkapkan bahwa komunikasi dengan para mediator masih berlangsung, meskipun belum ada usulan baru yang diajukan.

“Kami terbuka terhadap semua gagasan yang dapat mengarah pada gencatan senjata dan menghentikan genosida terhadap rakyat Palestina,” kata Badran.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya menyatakan bahwa negosiasi baru sedang dilakukan untuk membebaskan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Dari 251 sandera yang diculik sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sekitar 58 orang masih berada di Gaza, termasuk beberapa yang diyakini telah meninggal dunia.

Reaksi Internasional

Serangan terbaru ini memicu kecaman dari berbagai pihak. Komunitas internasional menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghormati hukum humaniter internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak agar dilakukan penyelidikan independen terhadap dugaan pelanggaran hukum perang di Gaza.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait situasi terkini di Gaza:

  • Serangan udara Israel menghantam gedung permukiman di Shujaiya, Gaza.
  • Sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
  • Upaya pencarian korban masih berlangsung.
  • Eskalasi konflik terus meningkat sejak berakhirnya gencatan senjata.
  • Upaya mediasi untuk mencapai gencatan senjata terus diupayakan.
  • Komunitas internasional menyerukan diakhirinya kekerasan dan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional.