Filantropi di Atas Segalanya: Bill Gates Batasi Warisan Anak Demi Tujuan Amal
Bill Gates Prioritaskan Filantropi, Batasi Warisan Anak Hanya 1% dari Kekayaan
Pendiri Microsoft, Bill Gates, kembali menegaskan komitmennya pada filantropi dengan menyatakan bahwa ia hanya akan mewariskan sebagian kecil dari kekayaannya kepada ketiga anaknya. Keputusan ini, yang diungkapkan dalam sebuah wawancara podcast bersama Raj Shamani, menunjukkan visi yang lebih besar dari sekadar membangun dinasti keluarga. Dengan kekayaan pribadi yang diperkirakan mencapai USD 150 miliar, warisan 1% berarti masing-masing anak akan menerima sekitar USD 500 juta. Meskipun jumlah ini terbilang fantastis bagi kebanyakan orang, Gates percaya bahwa mewariskan kekayaan yang terlalu besar justru dapat menghambat potensi dan kemandirian anak-anaknya.
"Anak-anak saya mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang hebat, tetapi kurang dari satu persen dari total kekayaan karena saya memutuskan itu bukan bantuan untuk mereka," ujar Gates, menekankan bahwa ia ingin anak-anaknya meraih kesuksesan atas usaha mereka sendiri, bukan semata-mata karena warisan keluarga.
Bukan Dinasti, Melainkan Kesempatan
Gates menegaskan bahwa ia tidak mengharapkan anak-anaknya untuk meneruskan tampuk kepemimpinan di Microsoft atau bisnis lainnya yang ia geluti. Ia lebih memilih untuk memberikan mereka kesempatan untuk mengejar passion dan membangun karir mereka sendiri.
- Jennifer Gates, 28 tahun
- Rory Gates, 25 tahun
- Phoebe Gates, 22 tahun
Ketiga anak Gates ini telah menerima pendidikan yang baik dan dukungan yang cukup untuk memulai hidup mereka. Namun, Gates ingin memastikan bahwa mereka tidak terlena dengan kekayaan keluarga dan tetap termotivasi untuk mencapai tujuan mereka sendiri.
Konsisten dengan Pandangan Lama
Keputusan Gates ini sejalan dengan pandangannya yang telah lama ia pegang. Pada tahun 2011, saat kekayaannya masih sekitar USD 56 miliar, Gates pernah menyatakan bahwa ia berencana mewariskan sekitar USD 10 juta kepada setiap anaknya. Jumlah tersebut, meskipun tidak sedikit, hanyalah sebagian kecil dari total kekayaannya.
Prioritaskan Amal dan Kesetaraan
Gates, yang kini menduduki peringkat orang terkaya keenam di dunia, berencana untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk tujuan amal melalui Bill & Melinda Gates Foundation. Yayasan ini fokus pada berbagai isu global, seperti kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan. Gates percaya bahwa sumber daya yang ia miliki dapat digunakan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dalam podcast tersebut, Gates juga menekankan pentingnya menjelaskan filosofi ini kepada anak-anaknya sejak dini. Ia ingin mereka memahami bahwa mereka akan diperlakukan secara setara dan diberikan kesempatan yang luar biasa, tetapi tujuan utama dari sumber daya yang ia miliki adalah untuk membantu mereka yang paling membutuhkan.
Beban Status 'Nepo Baby'
Putri bungsu Gates, Phoebe, baru-baru ini mengungkapkan tentang tekanan yang ia rasakan sebagai seorang 'nepo baby' atau anak dari orang tua yang sukses. Phoebe, yang mempelajari Biologi Manusia di Universitas Stanford, mengaku merasa tidak aman dan termotivasi untuk membuktikan dirinya selama masa kuliahnya. Pengakuan ini menunjukkan bahwa warisan kekayaan dan ketenaran tidak selalu membawa kebahagiaan, dan seringkali justru menimbulkan tantangan tersendiri bagi anak-anak dari keluarga kaya.
Kisah Bill Gates dan keputusannya untuk membatasi warisan anak-anaknya adalah contoh menarik tentang bagaimana kekayaan dapat dikelola dengan bijak dan digunakan untuk memberikan dampak positif bagi dunia. Ini juga menjadi pengingat bahwa kebahagiaan dan kesuksesan sejati tidak selalu bergantung pada warisan materi, tetapi lebih pada kerja keras, dedikasi, dan kontribusi positif bagi masyarakat.