Efek Trump Jilid II: Wisatawan AS Cemas Melancong ke Luar Negeri, Citra Amerika Merosot Tajam
Efek Trump Jilid II: Wisatawan AS Cemas Melancong ke Luar Negeri, Citra Amerika Merosot Tajam
Gelombang kekhawatiran melanda warga Amerika Serikat (AS) pasca terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden. Bukan hanya isu domestik, kebijakan luar negeri pemerintahan Trump jilid II ini memicu kecemasan mendalam, terutama terkait kebebasan bepergian ke luar negeri.
Banyak warga AS yang berencana atau sedang berada di luar negeri merasa perlu beradaptasi dengan persepsi global yang berubah terhadap AS. Hal ini dipicu oleh berbagai kebijakan kontroversial, termasuk penerapan "Tarif Trump" yang berdampak luas. Tarif impor tinggi, perlakuan terhadap sekutu yang cenderung keras, hingga wacana pencaplokan wilayah negara lain, telah menciptakan sentimen negatif terhadap AS di mata dunia.
Dampak "Tarif Trump" Mengkhawatirkan
Kebijakan "Tarif Trump," yang diresmikan pada "Hari Pembebasan" (Liberation Day), bertujuan meningkatkan produksi dalam negeri dan menyetarakan kedudukan dengan negara lain yang mengenakan tarif lebih tinggi pada impor AS. Namun, kebijakan ini berpotensi memicu resesi ekonomi di negara-negara terdampak, bahkan menaikkan harga produk impor di AS.
Bagi produsen, "Tarif Trump" meningkatkan biaya produksi karena memaksa mereka memindahkan manufaktur ke AS. Padahal, biaya tenaga kerja, regulasi, dan pembangunan di AS lebih tinggi. Biaya pabrik manufaktur juga melonjak karena tarif Trump meningkatkan biaya bahan bangunan, suku cadang, dan peralatan impor. Jika pabrik pindah ke AS, jumlah pekerja bisa dibatasi untuk menekan biaya, yang berpotensi menurunkan pendapatan pekerja dan meningkatkan pengangguran.
Penurunan Citra AS di Mata Dunia
Kekhawatiran warga AS untuk bepergian ke luar negeri ini bukan tanpa alasan. Data terbaru dari YouGov, firma riset pasar dan analisis data asal Inggris, menunjukkan penurunan drastis daya tarik AS di Eropa sejak Trump menjabat untuk kedua kalinya. Di tujuh negara Eropa utama, sikap positif terhadap AS telah turun antara 6 hingga 28 poin persentase.
Berikut adalah data penurunan opini publik terhadap AS di beberapa negara Eropa:
- Denmark: Hanya 24% warga yang berpandangan positif terhadap AS, anjlok dari 48% pada Agustus 2024.
- Swedia, Jerman, Perancis, Inggris: Hanya sekitar sepertiga responden yang berpandangan positif.
- Italia: 42% warga berpandangan positif.
- Spanyol: 43% warga berpandangan positif.
Penurunan citra AS ini menjadi perhatian serius. Hal ini mempengaruhi bagaimana warga AS diterima di negara lain dan berpotensi merugikan sektor pariwisata AS jika warga asing enggan berkunjung. Pemerintah AS perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki citra negara dan meredakan kekhawatiran warganya yang ingin bepergian ke luar negeri.