Haru dan Kecewa Warnai Kunjungan Lebaran di Lapas IIB Pasuruan: Antrean Panjang Uji Kesabaran Keluarga Warga Binaan

PASURUAN, JAWA TIMUR - Suasana haru bercampur kecewa mewarnai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pasuruan pada momen Idul Fitri tahun ini. Ratusan keluarga warga binaan pemasyarakatan (WBP) rela mengantre panjang demi bertatap muka dengan orang terkasih yang tengah menjalani hukuman.

Pemandangan di depan Lapas Kelas IIB Pasuruan, Jalan Panglima Sudirman, Selasa (8/4/2025) menunjukkan antusiasme masyarakat untuk bersilaturahmi. Sejak pagi hari, ratusan kendaraan roda dua telah memadati area parkir. Di teras Lapas, puluhan keluarga WBP duduk sabar menanti giliran kunjungan. Bahkan, tak sedikit anak-anak kecil yang ikut serta, duduk di lantai menemani orang tua mereka.

Siti Juwariyah, seorang ibu asal Blora, Jawa Tengah, tiba di Lapas sejak pukul 07.05 WIB. Dengan nada lirih, ia mengungkapkan kerinduannya pada sang suami yang mendekam di balik jeruji besi. "Saya kangen sama suami, apalagi saya kan jauh dan tidak bisa sering datang," ujarnya. Ia hanya membawakan masakan rumahan sederhana, seperti sayur dan nasi, yang dibelinya di sekitar Pasuruan. Siti berharap suaminya dapat segera bebas dan kembali berkumpul bersama keluarga.

Namun, tak semua pengunjung memiliki nasib seberuntung Siti. Ahmad Zubaidi, warga Kelurahan Kepel, Kota Pasuruan, terpaksa mengurungkan niatnya untuk menjenguk sahabatnya, SY, yang terjerat kasus korupsi. Ia mengaku telah mengantre selama lebih dari satu jam dengan nomor antrean 99. "Hari ini luar biasa antriannya," keluhnya.

Ia menjelaskan bahwa prosedur kunjungan di Lapas IIB Pasuruan memang diperketat selama musim Lebaran. Selain antrean panjang, barang bawaan juga diperiksa secara ketat di beberapa pos pemeriksaan. Pengunjung harus mendaftar di loket untuk mendapatkan nomor antrean, kemudian barang bawaan diperiksa. Barang-barang pribadi seperti handphone dan dompet harus dititipkan. Selain itu, durasi kunjungan juga dibatasi.

"Barang bawaan saya tadi kan banyak, akhirnya saya berikan ke keluarga dan saya pulang," ungkap Zubaidi dengan nada kecewa.

Humas Lapas IIB Pasuruan, Taufiqul Hidayatullah, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pengunjung saat Lebaran memang signifikan. Untuk mengantisipasi penumpukan, pihaknya memberlakukan pengaturan durasi kunjungan selama 20 menit per pengunjung. Selain itu, jam kunjungan yang biasanya hanya dibuka pada hari Selasa dan Kamis, diperpanjang menjadi Senin hingga Kamis selama periode Lebaran.

"Memang jumlah pengunjung yang datang di Lapas saat Lebaran sangat ramai. Maka kami atur durasinya agar tidak sampai menumpuk," jelas Taufiqul, Rabu (09/04/2025).

Selain pengaturan durasi dan penambahan hari kunjungan, pihak Lapas juga meningkatkan keamanan dengan menambah personel penjagaan. Jika hari biasa hanya melibatkan 7-8 sipir, pada jam kunjungan saat Lebaran jumlah personel ditingkatkan menjadi 15 orang. Pihaknya juga dibantu oleh unsur TNI Polri sebanyak 4 personel setiap hari.

Pemeriksaan barang bawaan juga dilakukan secara lebih detail untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang, seperti logam dan narkoba. "Semua barang makanan harus melewati pemeriksaan Xray dan pemeriksaan manual," tegasnya.

Taufiqul juga mengungkapkan bahwa kondisi Lapas IIB Pasuruan saat ini sudah melebihi kapasitas ideal. Jumlah penghuni mencapai 850 orang, padahal kapasitas maksimal hanya 350 orang.

Momentum Idul Fitri ini menjadi pengingat akan pentingnya pembinaan bagi WBP agar dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang baik setelah menyelesaikan masa hukumannya. Kunjungan keluarga diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi bagi mereka untuk menjalani proses rehabilitasi dengan baik.

Berikut adalah daftar prosedur kunjungan yang diperketat selama musim lebaran:

  • Pendaftaran di loket untuk mendapatkan nomor antrean.
  • Pemeriksaan barang bawaan yang dibawa pengunjung.
  • Pengunjung harus menitipkan barang pribadinya seperti handphone atau dompet.
  • Jam kunjungannya dibatasi.
  • Semua barang makanan harus melewati pemeriksaan Xray dan pemeriksaan manual.

Selain itu pihak lapas juga menambahkan personil penjagaan untuk keamanan di Lapas. Termasuk juga dibantu dari unsur TNI Polri setiap hari.