Integrasi XL Axiata dan Smartfren: XLSmart Diproyeksikan Beroperasi Pasca Lebaran

Integrasi XL Axiata dan Smartfren: XLSmart Diproyeksikan Beroperasi Pasca Lebaran

Proses merger antara XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom memasuki babak krusial. Setelah pengumuman kesepakatan definitif senilai Rp 104 triliun (USD 6,5 miliar) pada Desember 2024, ketiga perusahaan telekomunikasi ini akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025. RUPSLB ini akan menjadi penentu resmi berdirinya entitas baru, XLSmart. Merger ini diproyeksikan akan membentuk konsolidasi signifikan dalam lanskap industri telekomunikasi nasional, meninggalkan hanya tiga pemain utama.

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengungkapkan bahwa pasca persetujuan RUPSLB, sejumlah tahapan krusial masih menanti sebelum XLSmart resmi beroperasi. Proses ini meliputi penyelesaian berbagai administrasi, penyesuaian izin operasional, dan berbagai penyesuaian lainnya. Meskipun target idealnya adalah kuartal kedua tahun 2025, Fachys memperkirakan peluncuran XLSmart akan dilakukan setelah periode Lebaran. "Kita doakan semoga Q2 secepat-cepatnya selesai. Setelah RUPS, artinya dari pemegang saham sudah merestui, menyetujui. Tahap berikutnya ya menyelesaikan apa-apa yang harus dilakukan, penyesuaian izin, (pokoknya) penyesuaian macam-macam. Kalau sudah selesai, siap launching," ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta. Ia menambahkan, "Siapa tahu habis lebaran ya." Setelah integrasi, Merza Fachys akan menjabat sebagai Director & Chief Regulatory Officer XLSmart, sementara CEO akan diemban oleh Rajeev Sethi, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Robi Axiata Bangladesh.

Di sisi pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut mengawasi proses merger ini. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, menyatakan bahwa persetujuan prinsip dari Kementerian diperkirakan akan keluar dalam waktu dekat, kurang lebih satu hingga dua minggu. Persetujuan ini menjadi prasyarat penting sebelum XLSmart dapat melanjutkan proses administrasi ke lembaga terkait seperti KPPU dan OJK. "Kemungkinan ya dalam waktu cepat, misalnya 1-2 minggu ke depan sudah keluar persetujuan prinsip. (Bulan Maret?) Kurang lebih persetujuan prinsip. Kami ingin lebih cepat karena mereka juga kan harus memproses administrasinya ke KPPU, OJK, dan lain sebagainya," jelas Supriyanto.

Struktur kepemilikan XLSmart akan dibagi antara Axiata Group Berhad dan Sinar Mas, masing-masing memegang 34,8% saham, dengan pengaruh yang setara dalam pengambilan keputusan strategis. XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan Smart Telecom akan bergabung di bawah payung XLSmart. Dengan selesainya merger ini, persaingan di industri telekomunikasi Indonesia akan berubah menjadi persaingan tiga raksasa: Indosat Ooredoo Hutchison, Telkomsel, dan XLSmart. Integrasi ini berpotensi besar untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan bagi pelanggan.

Proses Integrasi XLSmart Meliputi:

  • Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025.
  • Penyelesaian administrasi dan penyesuaian izin operasional.
  • Penyesuaian berbagai aspek operasional.
  • Peluncuran resmi XLSmart, diperkirakan pasca Lebaran.
  • Pengawasan dan persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
  • Proses administrasi ke KPPU dan OJK.

Setelah proses integrasi selesai, XLSmart diharapkan mampu menghadirkan layanan telekomunikasi yang lebih kompetitif dan inovatif bagi pasar Indonesia.