DGWG Catat Lonjakan Laba 815% di Tahun 2024, Ekspansi Pabrik Jadi Strategi Pertumbuhan

PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), emiten yang bergerak di sektor input pertanian, mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan di tahun 2024. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 182 miliar, melonjak tajam sebesar 815% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan usaha DGWG juga mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai Rp 3,4 triliun.

Lonjakan laba bersih ini didorong oleh peningkatan penjualan produk agrokimia dan pupuk. Manajemen DGWG menyatakan bahwa capaian ini sejalan dengan proyeksi perusahaan, yang didukung oleh kondisi musim tanam yang lebih baik pasca El Nino dan peningkatan loyalitas pelanggan terhadap produk-produk DGWG.

"Pertumbuhan kinerja bisnis di tahun 2024 tidak hanya dipengaruhi oleh berakhirnya siklus El Nino, tetapi juga oleh meningkatnya loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk DGWG," ujar Presiden Direktur DGWG, David Yaory, dalam keterangan tertulisnya.

Direktur Keuangan DGWG, Danny Jo Putra, menambahkan bahwa perusahaan memiliki empat pilar bisnis strategis di sektor input pertanian, yaitu:

  • Produk agrokimia
  • Pupuk
  • Alat pertanian
  • Distribusi internal

Kontributor utama pendapatan usaha DGWG di tahun 2024 masih berasal dari segmen usaha agrokimia dan pupuk. Kedua segmen ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja penjualan perseroan.

Melihat pencapaian positif di tahun 2024, DGWG telah menyiapkan sejumlah langkah ekspansif untuk menjaga momentum pertumbuhan bisnis di tahun-tahun mendatang. Salah satu langkah strategis yang akan segera direalisasikan adalah pengoperasian pabrik karbamasi (bahan aktif agrokimia) pada kuartal II 2025. Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan global.

"Sambutan pasar terhadap segmen usaha karbamasi kami sangat positif. Hal ini terlihat dari banyaknya calon mitra yang berminat menjalin kerja sama untuk memasok produk bahan aktif agrokimia, baik dalam bentuk bahan baku maupun setengah jadi, saat kami berpartisipasi dalam Agrochemical & Crop Protection Exhibition 2025 di Shanghai," jelas David.

Selain itu, DGWG juga merencanakan pembangunan pabrik pupuk di wilayah Sumatera, yang ditargetkan mulai dibangun pada kuartal II 2025. Pabrik pupuk ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 100.000 metrik ton per tahun pada tahap awal. Dengan berdirinya pabrik ini, DGWG berharap dapat memenuhi permintaan lokal dengan harga yang lebih kompetitif, seiring dengan penurunan biaya distribusi.

Dana untuk pembangunan pabrik pupuk ini akan diambil dari laba ditahan yang telah dialokasikan dalam rencana bisnis perusahaan tahun 2025.

Guna terus menarik pertumbuhan permintaan, DGWG juga berencana untuk meluncurkan berbagai produk baru yang mencakup hampir seluruh segmen usaha.

"Kami akan terus memperluas portofolio produk kami untuk mencakup berbagai kebutuhan pasar yang terus berkembang," kata David.

Di pasar domestik, DGWG telah menjalin kerjasama dengan sekitar 7.000 kios tani, yang melayani sekitar 30% dari total petani di Indonesia.

Selain fokus pada pasar domestik, DGWG juga berencana untuk memperluas jangkauan pasar ekspor ke kawasan ASEAN, China, Asia Selatan, Australia, serta Amerika Latin, termasuk Brasil.

Dengan potensi yang dimilikinya, DGWG optimis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada level double digit di tahun 2025. Perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 16% dan laba bersih sebesar 27% pada tahun depan.

Sebagai wujud komitmen terhadap pengembangan bisnis, DGWG mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 133 miliar pada tahun 2025, melanjutkan realisasi penggunaan capex tahun lalu yang mencapai Rp 182 miliar.