Dedikasi Aipda Irvan: Panti Lansia Mewah di Singkawang, Sebuah Kisah Kemanusiaan yang Inspiratif
Dedikasi Aipda Irvan: Panti Lansia Mewah di Singkawang, Sebuah Kisah Kemanusiaan yang Inspiratif
Aipda Muhammad Irvan, anggota Polres Singkawang, Kalimantan Barat, telah menorehkan prestasi kemanusiaan yang luar biasa. Jauh melampaui tugas kepolisiannya, ia telah mendedikasikan diri untuk merawat para lansia terlantar di kota tersebut dengan membangun sebuah panti lansia yang tak hanya layak, tetapi juga dilengkapi fasilitas mewah, menyerupai hotel. Inisiatif ini telah mengantarkan namanya diusulkan dalam program penghargaan Hoegeng Awards 2025 oleh warga Singkawang, Herwin, yang terkesima dengan konsistensi Aipda Irvan dalam berbuat baik selama bertahun-tahun. Herwin, yang mengenal Aipda Irvan melalui media sosial, menggarisbawahi kesulitan untuk mempertahankan konsistensi dalam berbuat baik dalam jangka panjang, sebuah kualitas yang ia kagumi pada Aipda Irvan.
Sentimen serupa diungkapkan oleh Effendi, warga Singkawang yang kini berdomisili di Balikpapan. Effendi, yang telah mengenal Aipda Irvan sejak awal pandemi Covid-19, berbagi kisah interaksi positifnya dan peran sebagai donatur bagi panti lansia tersebut. Ia memuji dedikasi Aipda Irvan dan kepercayaan yang diberikannya terhadap pengelolaan donasi. Kisah perjalanan Aipda Irvan dalam membangun panti lansia ini sebenarnya telah dimulai enam tahun lalu, ketika ia mulai merawat beberapa lansia di kontrakan. Jumlah lansia yang membutuhkan perawatan terus bertambah, sehingga ia akhirnya menjadikan rumahnya sebagai tempat penampungan sementara. Dari situlah tercetus ide untuk membangun sebuah shelter yang lebih memadai, sebuah panti lansia yang dapat memberikan perawatan terbaik bagi para lansia terlantar di Singkawang.
Proses pembangunan panti lansia yang berkonsep hotel ini berlangsung selama dua tahun, dengan kemajuan yang disesuaikan dengan ketersediaan dana. Aipda Irvan menjelaskan bahwa pembangunannya dilakukan bertahap, berkat dukungan dari berbagai pihak. Hasilnya adalah sebuah panti lansia yang kini menampung 37 lansia dengan dukungan 8 perawat dan 1 dokter. Fasilitasnya pun lengkap: 24 kamar ber-AC dan dilengkapi televisi, layaknya kamar hotel. Konsep hotel ini dipilih Aipda Irvan untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi para lansia, sebagai bentuk penghargaan atas masa tua mereka yang telah berlalu. Biaya pembangunan panti lansia ini diperkirakan mencapai Rp 3-4 miliar, sementara biaya operasional bulanan mencapai sekitar Rp 10 juta, yang seluruhnya berasal dari donasi.
Pengelolaan dana operasional dilakukan secara transparan melalui yayasan panti lansia, dengan dukungan dari berbagai donatur yang juga menyumbang kebutuhan pokok seperti sembako. Aipda Irvan sendiri berperan sebagai ketua pengurus, mengawasi operasional dan membantu jika ada kekurangan. Komitmen Aipda Irvan tidak berhenti sampai di situ. Ia juga menyediakan ambulans untuk digunakan masyarakat secara gratis, sebagai bentuk layanan kemanusiaan tambahan. Aipda Irvan mengungkapkan filosofi hidupnya yang menekankan pentingnya membantu sesama, karena kesempatan untuk berbuat baik tidak selalu datang dua kali. Ucapannya ini selaras dengan komitmennya untuk selalu membantu siapa pun yang membutuhkan. Kapolres Singkawang, AKBP Arwin AW, turut mengapresiasi tindakan Aipda Irvan, menyebutnya sebagai motivasi dan teladan bagi anggota kepolisian lainnya.
- Fasilitas Panti: 24 kamar ber-AC dan TV
- Jumlah Lansia: 37 orang
- Tenaga Medis: 8 perawat dan 1 dokter
- Biaya Pembangunan: Rp 3-4 miliar
- Biaya Operasional Bulanan: Rp 10 juta (dari donasi)
- Sumber Dana: Donasi
- Pengelolaan Dana: Yayasan Panti Lansia