Dokter Residensi Unpad Terjerat Kasus Pemerkosaan: Keluarga dan Lingkungan Sekitar Terkejut

Dokter Residensi Unpad Diduga Terlibat Kasus Pemerkosaan di Bandung

Kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan seorang dokter residensi dari Universitas Padjadjaran (Unpad), bernama Priguna Anugrah, telah menggemparkan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dan Bandung, Jawa Barat. Priguna, seorang dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis anestesi, ditahan oleh Polda Jabar atas dugaan tindak pidana pemerkosaan terhadap seorang wanita yang merupakan keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Keterkejutan Keluarga dan Tetangga

Kabar penahanan Priguna ini mengejutkan keluarga dan tetangganya di Pontianak. MH Aswan, Ketua RT setempat, mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui kabar tersebut. Aswan mengenal keluarga Priguna sebagai keluarga yang harmonis dan memiliki hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Ia bahkan menyebut ibu Priguna sebagai sosok yang memiliki rasa sosial tinggi.

"Saya tidak tahu informasi ini benar atau tidak. Tapi, mendengar kabar ini saya kaget, sangat disayangkan karena saya tahu mereka ini keluarga yang harmonis," ujar Aswan.

Menurut Aswan, Priguna dan ayahnya sama-sama berprofesi sebagai dokter. Ayahnya berpraktik di Pontianak, sementara Priguna menempuh pendidikan di luar Kalimantan Barat. Aswan juga menambahkan bahwa keluarga Priguna dikenal sebagai keluarga yang terbuka dan mudah bergaul dengan tetangga.

Kronologi Kasus Dugaan Pemerkosaan

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Priguna diduga melakukan pemerkosaan terhadap korban di RSHS Bandung. Modus yang dilakukan adalah dengan membius korban hingga tidak sadarkan diri sebelum melakukan tindakan bejatnya. Setelah sadar, korban merasakan sakit di area vitalnya dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Polisi kemudian melakukan visum dan mengamankan Priguna pada 23 Maret 2024.

Priguna sendiri merupakan lulusan Sarjana Kedokteran dari Universitas Kristen Maranatha sebelum melanjutkan pendidikan spesialis anestesi di Unpad. Kasus ini tentu saja mencoreng nama baik almamaternya dan dunia kedokteran secara umum.

Dampak Kasus terhadap Reputasi Institusi Pendidikan dan Profesi

Kasus yang menjerat Priguna ini menjadi tamparan keras bagi institusi pendidikan kedokteran dan profesi dokter. Unpad sebagai universitas tempat Priguna menempuh pendidikan spesialis tentu harus melakukan evaluasi internal untuk memastikan bahwa mahasiswanya memiliki integritas moral yang tinggi selain kompetensi akademik.

Selain itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Hal ini bisa dilakukan melalui peningkatan pengawasan terhadap perilaku anggotanya, serta memberikan pelatihan etika dan moral secara berkala.

Kasus Priguna ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa pendidikan karakter dan moral sama pentingnya dengan pendidikan akademik. Seorang dokter tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan medis yang mumpuni, tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi dan menjunjung tinggi etika profesi.

Reaksi Masyarakat dan Harapan akan Penegakan Hukum yang Adil

Kasus ini telah menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi. Banyak yang mengecam tindakan Priguna dan menuntut agar ia dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Masyarakat juga berharap agar kasus ini diusut tuntas dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.

Korban sendiri diharapkan mendapatkan pendampingan dan dukungan psikologis yang memadai agar dapat pulih dari trauma yang dialaminya.

Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:

  • Identitas Pelaku: Priguna Anugrah, dokter residensi Unpad.
  • Lokasi Kejadian: Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
  • Tindak Pidana: Dugaan pemerkosaan.
  • Status Pelaku: Ditahan oleh Polda Jabar.
  • Reaksi Lingkungan: Keluarga dan tetangga terkejut.
  • Dampak: Reputasi institusi pendidikan dan profesi tercoreng.