Kunjungan Prabowo ke Megawati Dipandang Sebagai Langkah Positif dalam Membangun Silaturahmi Kebangsaan
Presiden Prabowo Subianto mendapat apresiasi atas kunjungannya ke kediaman Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, pasca perayaan Idul Fitri. Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan langkah yang tepat dan positif dalam membangun silaturahmi antar tokoh bangsa.
"Silaturahmi adalah sebuah langkah yang bagus, setiap pimpinan harus terus menerus melakukan silahturahmi," ujar Hermawi kepada awak media, Rabu (9/4/2025).
Hermawi menambahkan, sebagai seorang kepala negara, Prabowo sudah seharusnya menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan seluruh tokoh politik. Hal ini, menurutnya, merupakan esensi dari peran seorang presiden sebagai pelayan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Sebagai kepala negara sudah tepat kalau presiden bersilahturahmi kepada semua tokoh politik. Karena pada hakekatnya presiden adalah pelayan kebangsaan demi kemajuan bangsa dan negara," tegasnya.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, sebelumnya telah menjelaskan alasan di balik kunjungan Prabowo ke kediaman Megawati di kawasan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Muzani menekankan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari etika dan penghormatan Prabowo kepada Megawati sebagai tokoh senior dan mantan presiden.
"Ya, pertimbangan khususnya nggak ada karena Presiden Ibu Mega kan senior ya, usia lebih, Presiden lebih mendahului, jadi saya kira itu tata krama," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam), Budi Gunawan. Sebelum pertemuan, Prabowo diketahui mengirimkan bingkisan berupa sayur-mayur organik kepada Megawati sebagai bentuk perhatian dan silaturahmi.
"Sayur mayur adalah sayur mayur dikirim oleh Pak Presiden Prabowo kepada Ibu Mega, adalah sayur mayur organik. Semua buatan dan produksi para petani sayur mayur kita sehingga barangkali itu, ya sayur mayur itu barangkali itu bisa digunakan untuk menjelang Ramadan ketika itu. Menjelang, maksudnya Idul Fitri," ungkap Muzani.
Muzani mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Megawati berbagi pengalaman selama menjabat sebagai presiden, terutama terkait upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah tantangan global. Prabowo pun menyampaikan berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, termasuk dampak kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Ibu Megawati lebih banyak berbicara tentang pengalaman beliau sebagai Presiden ketika menghadapi situasi yang tidak gampang dalam pemulihan ekonomi nasional karena Pak Prabowo juga bicara tentang berbagai macam problem dan tantangan global yang sekarang ini mengemuka," jelas Muzani.
"Utamanya akibat dari kebijakan Presiden Donald Trump berkaitan dengan pengenaan tarif yang digunakan untuk produk-produk Indonesia terhadap ekspor di Amerika dan banyak negara-negara yang juga terkena," sambungnya.
Kedua tokoh tersebut sepakat bahwa kondisi ekonomi saat ini harus dijadikan momentum bagi produk-produk Indonesia untuk berdaya saing dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kunjungan Prabowo ke Megawati diharapkan dapat memperkuat tali silaturahmi dan sinergi antar pemimpin bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.