Prabowo Gandeng Qatar dalam Ambisi Program 3 Juta Rumah: Investasi dan Penawaran Lahan Strategis Disiapkan

Prabowo Gandeng Qatar dalam Ambisi Program 3 Juta Rumah: Investasi dan Penawaran Lahan Strategis Disiapkan

Jakarta, Indonesia - Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, secara aktif mencari investasi asing untuk merealisasikan program ambisius pembangunan 3 juta rumah. Qatar menjadi salah satu negara yang dilirik untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, akan mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan ke Qatar dalam waktu dekat.

"Saya akan ke Qatar pada hari Jumat," ujar Menteri Ara di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Keberangkatan dijadwalkan pada Jumat (11/4) pukul 18.30. Dalam kunjungan ini, Menteri Ara akan berupaya menawarkan peluang investasi yang menjanjikan serta lahan-lahan strategis yang dinilai ideal untuk pengembangan perumahan.

"Saya ditugaskan Presiden untuk mendampingi beliau, mohon doanya agar semuanya berjalan lancar," imbuhnya.

Pemerintah telah menyiapkan beberapa lahan potensial untuk ditawarkan kepada investor Qatar, di antaranya:

  • Lahan Bekas Perumahan DPR di Kalibata: Lahan seluas 24 hektar ini dinilai siap untuk pembangunan perumahan, dengan 20 hektar berada dalam satu blok dan 4 hektar terpisah karena rel kereta api.
  • Lahan Eks BLBI di Lippo Karawaci: Lahan ini dianggap sangat cocok untuk pengembangan hunian karena memiliki fasilitas lapangan golf, akses jalan yang luas, dan tidak ada penduduk yang tinggal di lokasi tersebut.

"Lahan di Lippo Karawaci termasuk yang kita tawarkan karena lokasinya sangat bagus. Ketika menawarkan sesuatu kepada investor, kita harus memastikan bahwa lahan tersebut tidak bermasalah dan memiliki potensi yang baik," jelas Menteri Ara.

Sebelumnya, Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah, mengungkapkan bahwa Qatar berencana memulai proyek pembangunan 1 juta rumah di Indonesia pada April 2025. Proyek pertama akan berlokasi di Kalibata, Jakarta Selatan, dengan target pembangunan sekitar 20.000 unit rumah.

Hunian yang akan dibangun rencananya berupa rumah susun milik. Namun, pemerintah juga membuka opsi skema sewa hunian jika memang ada kebutuhan dari masyarakat.

Inisiatif ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah kekurangan perumahan di Indonesia. Keterlibatan investor asing, khususnya dari Qatar, diharapkan dapat mempercepat realisasi program 3 Juta Rumah dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Program 3 Juta Rumah ini bukan hanya sekadar membangun hunian, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan transparan agar investor merasa aman dan nyaman dalam berinvestasi di sektor perumahan Indonesia.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk investor asing dan masyarakat, sangat penting untuk kesuksesan program ambisius ini. Pemerintah berharap program 3 Juta Rumah dapat menjadi solusi nyata bagi masalah perumahan di Indonesia dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia.