Sentimen Positif Tarif Trump Dorong Reli Spektakuler di Wall Street
Wall Street Cetak Kenaikan Historis Pasca Pengumuman Tarif Baru
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat mengalami lonjakan dramatis pada hari Rabu (9/4/2025), dengan indeks utama mencetak kenaikan persentase satu hari yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa dekade. Reaksi euforia ini dipicu oleh pengumuman mendadak dari Presiden Donald Trump mengenai penangguhan sementara tarif terhadap sejumlah mitra dagang utama.
Keputusan Presiden Trump untuk menangguhkan pemberlakuan tarif baru sebesar 10% selama 90 hari ke depan disambut dengan antusias oleh para investor. Langkah ini dilihat sebagai upaya untuk meredakan ketegangan perdagangan global dan membuka jalan bagi negosiasi yang lebih konstruktif.
Kinerja Indeks Utama
- S&P 500: Indeks acuan S&P 500 melesat 9,52%, menandai kenaikan harian terbesar ketiga sejak Perang Dunia II. Kenaikan ini memulihkan sebagian besar kerugian yang dialami selama empat sesi perdagangan sebelumnya.
- Dow Jones Industrial Average: Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 2.962,86 poin, atau 7,87%, mencatat kenaikan poin terbesar sejak Maret 2020.
- Nasdaq Composite: Indeks Nasdaq Composite memimpin reli dengan kenaikan 12,16%, yang merupakan lonjakan harian terbesar sejak Januari 2001 dan kinerja terbaik kedua dalam sejarah indeks tersebut.
Kenaikan tajam ini mengakhiri periode volatilitas yang intens di Wall Street. Sebelumnya, S&P 500 sempat terperosok ke wilayah bear market setelah mengalami penurunan 12% dalam empat hari perdagangan. Dow Jones kehilangan lebih dari 4.500 poin, sementara Nasdaq turun lebih dari 13% selama periode yang sama.
Faktor Pendorong dan Prospek Pasar
Analis pasar meyakini bahwa sentimen positif terhadap perubahan kebijakan tarif Trump menjadi katalis utama rebound di Wall Street. Investor menyambut baik sinyal potensi pelunakan sikap dalam perang dagang yang telah berlangsung selama beberapa waktu. Harapan akan negosiasi yang lebih konstruktif juga turut mendorong sentimen positif.
Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa reli ini mungkin bersifat sementara. Ketidakpastian mengenai arah kebijakan perdagangan AS di masa depan masih membayangi pasar. Janji Trump untuk terus menekan negara-negara mitra dagang dapat memicu kembali volatilitas di kemudian hari.
Presiden Trump mengklaim bahwa lebih dari 75 negara telah menghubungi pejabat AS untuk menjajaki kemungkinan negosiasi setelah pengumuman tarif baru. Ini menunjukkan bahwa tekanan dari kebijakan tarif AS mungkin efektif dalam mendorong negara-negara lain untuk duduk di meja perundingan.
Secara keseluruhan, reli di Wall Street pada hari Rabu mencerminkan harapan investor bahwa perang dagang global dapat mereda. Namun, keberlanjutan reli ini akan sangat bergantung pada kemajuan dalam negosiasi perdagangan dan kejelasan arah kebijakan perdagangan AS di masa depan.