Efek Jeda Tarif Trump: Bitcoin dan Pasar Kripto Bergejolak Positif

Bitcoin Melonjak di Tengah Optimisme Pasar Pasca Pengumuman Jeda Tarif

New York - Pasar kripto menunjukkan reaksi positif yang signifikan setelah pengumuman jeda tarif oleh Presiden Donald Trump, dengan Bitcoin memimpin reli tersebut. Pengumuman yang disampaikan melalui platform media sosial Truth Social ini, memicu lonjakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya, serta memberikan dorongan pada saham-saham terkait.

Reaksi Pasar yang Signifikan

Pada perdagangan Rabu sore, Bitcoin mengalami kenaikan lebih dari 7 persen, mencapai level $82.305,55, menurut data dari Coin Metrics. Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya Bitcoin sempat menyentuh titik rendah di $74.567,02, seiring dengan peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun. Pengumuman jeda tarif Trump memberikan sentimen positif yang sangat dibutuhkan pasar, memicu aksi beli yang masif.

Kenaikan tidak hanya terbatas pada Bitcoin. Aset kripto lainnya seperti Ether, Dogecoin, dan XRP juga mengalami kenaikan signifikan, masing-masing mencatat lonjakan lebih dari 12 persen. Solana bahkan mencatat performa yang lebih baik dengan kenaikan di atas 14 persen. Kinerja positif ini menunjukkan sentimen pasar yang luas terhadap aset kripto setelah pengumuman tersebut.

Saham-saham perusahaan yang terkait dengan Bitcoin juga mengalami kenaikan tajam. MicroStrategy, yang baru-baru ini berganti nama menjadi Strategy, melonjak 23 persen. Robinhood, platform perdagangan populer, mengalami kenaikan saham sebesar 24 persen, dan bursa kripto Coinbase mencatat kenaikan hampir 17 persen. Kenaikan saham-saham ini mencerminkan keyakinan investor terhadap potensi pertumbuhan sektor kripto di tengah sentimen pasar yang positif.

Analisis dan Implikasi Jeda Tarif

Kenaikan harga Bitcoin terjadi bersamaan dengan reli terbesar indeks S&P 500 sejak tahun 2008. Trump mengumumkan "jeda 90 hari, serta menurunkan Tarif Resiprokal secara substansial menjadi 10 persen, berlaku segera." Sementara itu, Trump juga menaikkan tarif untuk produk-produk China menjadi 125 persen.

Ben Kurland, CEO platform riset kripto DYOR, berpendapat bahwa jeda tarif ini merupakan langkah strategis dari Trump. "Jeda tarif 90 hari yang diumumkan Trump adalah jeda strategis—ia meredakan tekanan jangka pendek pasar tanpa kehilangan daya tawar, mengirim sinyal bahwa pendekatannya terhadap perdagangan bersifat transaksional, bukan ideologis," ujarnya. Kurland menambahkan bahwa langkah ini menenangkan investor dan memberikan stabilitas sesaat bagi pelaku usaha, meskipun tidak cukup untuk mendorong perubahan besar dalam rantai pasokan atau keputusan investasi jangka panjang.

Namun, Kurland juga memperingatkan tentang ketidakpastian yang masih ada. "Pasar mungkin bernapas lega, tapi ketidakpastian tetap ada," katanya.

Korelasi dengan Pasar Saham dan Perspektif Jangka Panjang

Penurunan singkat Bitcoin di bawah level $80.000 sebelumnya telah diantisipasi, mengingat volatilitas aset kripto ini yang cenderung bergerak dalam rentang $80.000 hingga $90.000 sepanjang tahun ini. Dalam beberapa waktu terakhir, Bitcoin cenderung mengikuti pergerakan pasar saham, terutama karena kurangnya katalis khusus dari sektor kripto itu sendiri.

Menurut Zach Pandl, Kepala Riset Grayscale Investments, meskipun Bitcoin mungkin tetap bergerak selaras dengan saham teknologi dalam jangka pendek, investor jangka panjang sebaiknya mulai mengatur portofolio untuk mengantisipasi pelemahan dollar AS yang berkelanjutan dan inflasi yang berada di atas target. Pandl menunjuk pada pola yang terjadi selama ketegangan perdagangan besar sebelumnya sebagai acuan.

Saat ini, Bitcoin telah turun sekitar 12 persen sejak awal tahun dan hampir 25 persen dari titik tertingginya sepanjang sejarah. Pengumuman jeda tarif Trump memberikan dorongan sementara, tetapi prospek jangka panjang Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan tetap bergantung pada faktor-faktor ekonomi makro dan perkembangan regulasi di masa depan.