Peninjauan Kondisi Pascabanjir di Duren Jaya, Bekasi: Respons Pemerintah Pusat dan Daerah
Peninjauan Kondisi Pascabanjir di Duren Jaya, Bekasi: Respons Pemerintah Pusat dan Daerah
Kota Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini dilanda bencana banjir yang melanda tujuh dari dua belas kecamatan. Dampaknya, kehidupan masyarakat terganggu, infrastruktur rusak, dan kerugian material dialami banyak warga. Menanggapi situasi darurat tersebut, langkah cepat dan terukur diambil oleh pemerintah pusat dan daerah. Kamis (6/3/2025), Wali Kota Bekasi Tri Adhianto didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak banjir di Kelurahan Duren Jaya, Bekasi. Kunjungan tersebut juga turut melibatkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suhariyanto.
Setiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, rombongan pejabat tinggi negara ini langsung memasuki area yang masih tergenang sisa-sisa banjir. Dengan mengenakan sepatu bot, mereka menyusuri gang-gang sempit yang masih dipenuhi lumpur setebal 10 hingga 30 sentimeter. Kondisi tersebut menunjukkan betapa besarnya dampak banjir yang melanda wilayah tersebut. Dalam kesempatan tersebut, AHY terlihat berdialog langsung dengan warga, menanyakan kondisi rumah dan kebutuhan warga pasca banjir. Salah seorang warga yang ditemui mengungkapkan bahwa air telah surut, namun lumpur masih menjadi kendala utama. Petugas pemadam kebakaran terlihat bahu-membahu membersihkan lumpur yang menyumbat akses jalan menggunakan selang penyemprot bertekanan tinggi dari mobil pemadam kebakaran. Upaya pembersihan pascabanjir menjadi fokus utama setelah surutnya genangan air.
Selain peninjauan di Duren Jaya, AHY juga dijadwalkan untuk meninjau kerusakan infrastruktur di wilayah Kemang Pratama. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menanggapi secara komprehensif dampak banjir yang tidak hanya terbatas pada pemukiman warga, namun juga infrastruktur publik. Banjir di Duren Jaya sendiri, yang terjadi sejak Selasa (4/3/2025) dini hari, diakibatkan oleh luapan Kali Busa. Kedalaman air saat puncak banjir mencapai 70 hingga 120 sentimeter, menenggelamkan jalanan dan merendam rumah-rumah warga.
Tujuh kecamatan yang terdampak banjir meliputi Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bantar Gebang, Pondok Gede, dan Rawa Lumbu. Sementara itu, lima kecamatan lainnya, yaitu Jati Sampurna, Bekasi Barat, Medan Satria, Mustika Jaya, dan Pondok Melati, terbebas dari dampak banjir. Kejadian ini menunjukkan bahwa penanganan banjir di Kota Bekasi membutuhkan strategi yang lebih komprehensif dan terintegrasi untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang. Pemerintah diharapkan dapat segera merumuskan langkah-langkah strategis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Bekasi serta memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak.
Kecamatan Terdampak Banjir di Kota Bekasi:
- Jatiasih
- Bekasi Selatan
- Bekasi Timur
- Bekasi Utara
- Bantar Gebang
- Pondok Gede
- Rawa Lumbu
Kecamatan yang Tidak Terdampak Banjir di Kota Bekasi:
- Jati Sampurna
- Bekasi Barat
- Medan Satria
- Mustika Jaya
- Pondok Melati