Nostalgia di Era Digital: Komunitas Tawarkan Penyewaan Layar Tancap, Harga Mulai dari Rp800 Ribu
Menghidupkan Kembali Kenangan Lewat Layar Tancap: Alternatif Hiburan dengan Sentuhan Klasik
Di tengah gempuran hiburan digital, sebuah komunitas bernama Operator Film (Operfi) hadir menawarkan pengalaman unik dan membawa kembali kenangan masa lalu: penyewaan layar tancap. Layanan ini menjadi alternatif menarik bagi masyarakat yang ingin menyelenggarakan acara dengan sentuhan klasik dan berbeda.
Soleh (53), salah satu anggota Operfi, menjelaskan bahwa ide ini muncul dari keinginan untuk melestarikan tradisi menonton film bersama di ruang terbuka. "Kami ingin menghidupkan kembali suasana layar tancap yang dulu sangat populer di berbagai daerah," ujarnya saat ditemui di Jakarta Selatan.
Fleksibilitas dan Kemudahan dalam Genggaman
Layanan yang ditawarkan Operfi cukup fleksibel. Penyewa dapat menentukan lokasi pemutaran film sesuai keinginan, mulai dari halaman rumah, lapangan terbuka, hingga area parkir. Namun, Soleh mengingatkan pentingnya mengurus izin dari perangkat daerah setempat sebelum menggelar acara.
Operfi bertanggung jawab penuh dalam menyediakan peralatan yang dibutuhkan, termasuk layar, proyektor, dan operator. Mereka juga menawarkan berbagai pilihan film dalam format seluloid, mulai dari film Indonesia klasik, film India yang digemari, hingga film-film populer dari Amerika, Mandarin, dan Korea.
Investasi Kenangan: Harga dan Pertimbangan
Untuk sekali pemutaran, Operfi mematok harga antara Rp800.000 hingga Rp1 juta. Harga ini bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Judul film: Film-film tertentu dengan hak cipta yang lebih tinggi mungkin memiliki harga sewa yang lebih mahal.
- Jarak tempuh: Lokasi pemutaran yang jauh akan mempengaruhi biaya transportasi dan logistik.
- Biaya operasional: Termasuk biaya bahan bakar, perawatan peralatan, dan jasa operator.
- Jenis Film: Biasanya film India memiliki harga yang lebih tinggi.
Soleh menjelaskan bahwa harga tersebut sepadan dengan pengalaman yang ditawarkan. "Kami tidak hanya menyewakan peralatan, tetapi juga memberikan pengalaman nostalgia yang tak terlupakan," katanya.
Tantangan dan Harapan di Era Digital
Soleh mengakui bahwa bisnis layar tancap memiliki tantangan tersendiri di era digital. Ketersediaan film dalam format seluloid semakin terbatas, dan biaya sewa rol film juga tidak murah. Selain itu, pemasaran yang dilakukan masih terbatas dari mulut ke mulut.
Namun, ia tetap optimis bahwa layanan ini memiliki potensi untuk berkembang. "Banyak orang yang merindukan suasana layar tancap. Kami berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan terus melestarikan tradisi ini," pungkasnya.
Untuk mengatasi keterbatasan film, Operfi bekerja sama dengan beberapa rental film seluloid di Jakarta dan sekitarnya. Mereka juga terus berupaya mencari cara untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas layanan.
Daftar Harga Sewa Film (Perkiraan)
Berikut adalah perkiraan harga sewa film dalam format seluloid:
- Film Indonesia: Rp300.000 - Rp400.000
- Film India: Rp500.000 - Rp600.000
- Film Barat, Mandarin, Korea: Rp300.000 - Rp400.000
Perlu diingat bahwa harga ini dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada ketersediaan dan negosiasi dengan pihak rental.
Proyektor Klasik: Perawatan Sederhana untuk Kualitas Prima
Proyektor yang digunakan Operfi adalah proyektor klasik yang biasa digunakan di bioskop zaman dulu. Soleh, misalnya, telah memiliki proyektor sejak tahun 2001. Perawatan yang dilakukan cukup sederhana, yaitu membersihkan dan memberikan oli secara berkala agar mesin tetap berfungsi dengan baik.
Gulungan film juga dapat digunakan berulang kali. Jika putus, film dapat disambung kembali dengan lem.
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Hiburan
Penyewaan layar tancap yang ditawarkan Operfi bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga upaya untuk melestarikan tradisi dan menghadirkan kembali kenangan indah masa lalu. Di tengah dominasi hiburan digital, inisiatif ini menawarkan alternatif yang unik dan menarik bagi masyarakat yang ingin merasakan pengalaman menonton film yang berbeda.