Antisipasi Gejolak Ekonomi: Ekonom Imbau Masyarakat Prioritaskan Investasi dan Pengelolaan Utang
JAKARTA - Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat, masyarakat diimbau untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola keuangan pribadi. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menekankan pentingnya perubahan perilaku konsumtif menjadi investasi yang cerdas dan pengelolaan utang yang bijaksana.
"Situasi ekonomi saat ini menuntut kita untuk lebih berhati-hati dalam pengeluaran. Hindari pemborosan dan prioritaskan pelunasan utang secepat mungkin," ujar Bhima dalam sebuah diskusi daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Kompas.com, Rabu (9/4/2025). Ia menjelaskan bahwa ketidakpastian kebijakan ekonomi dan fluktuasi nilai tukar rupiah dapat berdampak signifikan terhadap keuangan pribadi, termasuk potensi kenaikan suku bunga.
Pentingnya Investasi di Masa Krisis
Bhima mendorong masyarakat untuk memanfaatkan momentum ini sebagai peluang investasi. "Saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi. Perhatikan aset-aset yang sedang mengalami penurunan harga, seperti emas atau properti. Ini adalah saat yang tepat untuk membeli," sarannya. Investasi yang cerdas dapat membantu melindungi nilai aset dan bahkan menghasilkan keuntungan di tengah gejolak ekonomi.
Ancaman Resesi dan Dampak Kebijakan Impor AS
Lebih lanjut, Bhima menyoroti potensi resesi ekonomi di Indonesia sebagai dampak dari kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Kebijakan ini, menurutnya, tidak hanya akan mempengaruhi volume ekspor Indonesia ke AS, tetapi juga dapat memberikan dampak negatif berkelanjutan terhadap perdagangan dengan negara-negara lain.
"Kebijakan tarif impor AS sebesar 32 persen dapat memicu resesi ekonomi di Indonesia, karena bukan hanya berdampak pada kuantitas ekspor Indonesia ke Amerika Serikat saja, tetapi juga berdampak negatif secara berkelanjutan ke volume ekspor negara lain," tegasnya.
Peran Pemerintah dalam Menstabilkan Ekonomi
Menghadapi tantangan ini, Bhima menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan dukungan kepada sektor usaha, khususnya melalui penyediaan kredit dan peningkatan daya saing industri dalam negeri. Ia percaya bahwa dengan dukungan yang tepat sasaran, Indonesia dapat mengatasi dampak negatif dari ketidakpastian ekonomi global.
"Dunia ini belum kiamat, namun kita perlu bersiap menghadapi tantangan dari Amerika. Kuncinya adalah dukungan pemerintah untuk memberikan fasilitas yang lebih tepat sasaran," pungkasnya.
Rekomendasi Strategi Keuangan Pribadi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi:
- Prioritaskan Pelunasan Utang: Kurangi beban keuangan dengan melunasi utang secepat mungkin.
- Evaluasi Pengeluaran: Identifikasi dan kurangi pengeluaran yang tidak perlu.
- Cari Peluang Investasi: Manfaatkan penurunan harga aset untuk berinvestasi pada instrumen yang potensial.
- Diversifikasi Portofolio Investasi: Sebarkan investasi pada berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko.
- Tingkatkan Keterampilan: Investasikan waktu dan sumber daya untuk meningkatkan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja.
- Cari Peluang Usaha: Pertimbangkan untuk memulai usaha sampingan untuk meningkatkan pendapatan.
Dengan menerapkan strategi keuangan yang bijaksana, masyarakat dapat lebih siap menghadapi gejolak ekonomi dan melindungi kesejahteraan finansial mereka.