Serangan Jantung Tak Terduga: Kisah Meriam Bellina dan Kewaspadaan Gejala Awal
Waspada Serangan Jantung: Belajar dari Pengalaman Meriam Bellina
Pengalaman aktris senior Meriam Bellina yang sempat salah mengira gejala serangan jantung sebagai gangguan asam lambung (GERD) menjadi pelajaran berharga. Kisah ini mengingatkan pentingnya mengenali gejala serangan jantung secara dini dan mencari pertolongan medis secepatnya.
Meriam Bellina, yang memiliki riwayat GERD, merasakan gejala tak biasa pada akhir 2024. Gejala yang awalnya disangka sebagai kambuhnya GERD ternyata merupakan indikasi masalah jantung yang serius. Meskipun sempat mendapatkan pengobatan untuk asam lambung, kondisinya tak kunjung membaik. Hingga suatu malam, ia mengalami muntah-muntah yang disertai keringat dingin, nyeri dada yang hebat, dan sesak napas.
"Keringet dingin, lama-lama kenapa sesek, panas sekotak (di bagian dada)," ungkap Meriam Bellina, menggambarkan kondisinya saat itu.
Kondisi yang semakin mengkhawatirkan membuat putranya segera membawa Meriam ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan EKG, diagnosis mengejutkan pun terungkap: serangan jantung. Meski terlambat melewati golden hour, Meriam Bellina bersyukur nyawanya masih bisa diselamatkan.
Mengenali Gejala Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat, biasanya oleh plak yang menumpuk di arteri. Plak ini terdiri dari lemak dan kolesterol. Jika plak pecah, dapat terbentuk gumpalan darah yang menyumbat arteri, menyebabkan kerusakan otot jantung.
Gejala serangan jantung bisa bervariasi, namun beberapa yang umum meliputi:
- Nyeri dada: Terasa seperti tekanan, sesak, nyeri, atau sensasi terjepit di dada.
- Nyeri yang menjalar: Rasa sakit atau tidak nyaman yang menyebar ke bahu, lengan, punggung, leher, rahang, gigi, atau perut bagian atas.
- Keringat dingin.
- Kelelahan ekstrem.
- Mual atau gangguan pencernaan.
- Pusing atau sakit kepala ringan.
- Sesak napas.
Pada wanita, gejala serangan jantung bisa sedikit berbeda, seperti nyeri ringan atau tajam di leher, lengan, atau punggung.
Setiap individu dapat mengalami gejala yang berbeda-beda, dari ringan hingga berat. Bahkan, beberapa orang tidak merasakan gejala sama sekali (silent heart attack). Beberapa orang juga mengalami tanda-tanda peringatan beberapa jam, hari, atau minggu sebelum serangan jantung terjadi.
Golden Hour Serangan Jantung: Waktu Adalah Jantung
Dalam kasus serangan jantung, kecepatan tindakan sangat krusial. Golden hour adalah istilah yang merujuk pada satu jam pertama setelah serangan jantung, di mana pertolongan medis yang cepat dan tepat dapat meminimalkan kerusakan otot jantung dan meningkatkan peluang pemulihan.
Selama golden hour, pemberian obat trombolitik (penghancur gumpalan darah) sangat penting. Obat ini bekerja melarutkan gumpalan darah yang menyumbat arteri, memulihkan aliran darah ke jantung, dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Efektivitas obat ini sangat tinggi jika diberikan dalam satu jam pertama setelah gejala muncul.
Setelah 80-90 menit kekurangan darah, otot jantung mulai mati. Setiap jam yang berlalu tanpa penanganan akan meningkatkan risiko kerusakan permanen dan kematian. Dalam waktu enam jam, area jantung yang terdampak dapat mengalami kerusakan total.
Oleh karena itu, segera mencari pertolongan medis saat merasakan gejala serangan jantung sangat penting untuk meminimalkan kerusakan dan meningkatkan peluang pemulihan.