Emas Antam Sentuh Rekor Tertinggi, Harga Tembus Rp 1.846.000 per Gram
Harga Emas Antam Ukir Sejarah Baru, Investor Pantau Ketat
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa, Kamis (10/04/2025). Kenaikan signifikan ini menjadi perhatian utama para investor dan pelaku pasar.
Berdasarkan pantauan harga emas batangan 24 karat Logam Mulia Antam, terjadi lonjakan sebesar Rp 34.000 per gram, menembus level Rp 1.846.000 per gram. Sebelumnya, rekor harga tertinggi emas Antam berada di angka Rp 1.836.000 per gram. Kenaikan ini mengindikasikan permintaan yang kuat terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Rincian Harga Emas Antam Hari Ini (10 April 2025):
Berikut adalah daftar lengkap harga emas Antam berbagai ukuran per hari ini:
- 0,5 gram: Rp 975.433
- 1 gram: Rp 1.850.615
- 2 gram: Rp 3.641.080
- 3 gram: Rp 5.436.558
- 5 gram: Rp 9.027.513
- 10 gram: Rp 17.999.888
- 25 gram: Rp 44.873.905
- 50 gram: Rp 85.668.613
- 100 gram: Rp 179.259.030
- 250 gram: Rp 447.881.913
- 500 gram: Rp 895.553.300
- 1.000 gram (1 kg): Rp 1.791.066.500
Pergerakan harga emas Antam dalam sepekan terakhir menunjukkan tren kenaikan yang konsisten, berada dalam rentang Rp 1.754.000 hingga Rp 1.846.000 per gram. Sementara itu, dalam sebulan terakhir, harga emas bergerak dari Rp 1.679.000 hingga mencapai level tertingginya hari ini, yaitu Rp 1.846.000 per gram.
Tidak hanya harga jual, harga buyback (pembelian kembali) emas Antam juga mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp 35.000, menjadi Rp 1.696.000 per gram. Harga buyback ini menjadi acuan bagi masyarakat yang ingin menjual kembali emas Antam yang dimilikinya.
Perlu diingat bahwa pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,9% sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017. Namun, wajib pajak dapat memperoleh potongan pajak yang lebih rendah, yaitu 0,45%, dengan menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) saat bertransaksi.
Kenaikan harga emas Antam ini diprediksi akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi global. Para analis menyarankan investor untuk terus memantau pergerakan harga emas dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio investasi mereka.
Analisis Pasar dan Faktor Pendorong
Lonjakan harga emas ini tidak terlepas dari beberapa faktor kunci yang saling terkait. Pertama, ketidakpastian ekonomi global, dipicu oleh tensi geopolitik dan kekhawatiran resesi di beberapa negara maju, mendorong investor untuk mencari aset yang dianggap aman (safe haven), dan emas merupakan pilihan utama.
Kedua, inflasi yang masih tinggi di banyak negara, termasuk Indonesia, membuat nilai mata uang tergerus. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi karena nilainya cenderung stabil bahkan meningkat saat inflasi tinggi.
Ketiga, melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga turut berkontribusi terhadap kenaikan harga emas dalam Rupiah. Ketika Rupiah melemah, harga barang-barang impor, termasuk emas, menjadi lebih mahal.
Implikasi Bagi Investor
Bagi investor, kenaikan harga emas ini menjadi momentum yang baik untuk merealisasikan keuntungan (profit taking) jika mereka telah memiliki emas sejak lama. Namun, bagi investor yang baru ingin masuk ke pasar emas, perlu berhati-hati dan mempertimbangkan risiko dengan cermat. Diversifikasi portofolio investasi tetap merupakan strategi yang bijak.
Prospek ke Depan
Para analis memprediksi harga emas masih berpotensi untuk terus meningkat dalam jangka panjang. Namun, pergerakan harga emas juga akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter bank sentral, perkembangan ekonomi global, dan sentimen pasar. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan ini dan membuat keputusan investasi yang tepat.