Lombok Tengah Hadapi Lonjakan Sampah Signifikan Pasca Libur Lebaran

Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mengalami peningkatan volume sampah yang signifikan selama periode libur Lebaran 2025. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat mencatat total sampah yang terkumpul mencapai 600 ton, sebuah angka yang mengkhawatirkan dan menyoroti tantangan pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

Kepala DLH Lombok Tengah, Lalu Sarkin Junaidi, mengungkapkan bahwa rata-rata produksi sampah harian selama libur Lebaran mencapai 90 ton. Lonjakan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk tradisi Halal Bihalal dan Lebaran Topat yang menjadi bagian integral dari perayaan Idul Fitri di Lombok.

Faktor Pemicu Kenaikan Volume Sampah

Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan volume sampah selama periode libur Lebaran meliputi:

  • Tradisi Halal Bihalal: Silaturahmi dan kunjungan antar keluarga dan kerabat selama Halal Bihalal seringkali menghasilkan peningkatan konsumsi dan pembuangan sampah.
  • Perayaan Lebaran Topat: Tradisi Lebaran Topat, yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri, juga berkontribusi signifikan terhadap peningkatan volume sampah.
  • Tunggakan Sampah: Adanya tunggakan sampah yang belum terangkut selama bulan Ramadhan memperparah situasi.
  • Pemangkasan Pohon: Banyak warga yang melakukan pemangkasan pohon sebagai bagian dari persiapan dan penataan lingkungan menyambut Lebaran, menghasilkan limbah hijau dalam jumlah besar.

Upaya Penanganan dan Imbauan

DLH Lombok Tengah telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi lonjakan sampah ini, termasuk menyiagakan petugas kebersihan selama libur Lebaran. Namun, upaya ini saja tidak cukup. Lalu Sarkin Junaidi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam pengelolaan sampah.

Imbauan tersebut mencakup:

  • Mematuhi jadwal dan lokasi pembuangan sampah yang telah ditentukan.
  • Mengurangi produksi sampah dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
  • Berpartisipasi aktif dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan.

Tantangan dan Harapan

Lonjakan volume sampah selama libur Lebaran menjadi pengingat akan perlunya sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan di Lombok Tengah. Pemerintah daerah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

DLH Lombok Tengah berharap bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah akan terus meningkat setelah Lebaran. Dengan partisipasi aktif dari seluruh pihak, diharapkan masalah sampah di Lombok Tengah dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan.