Tragedi Yahukimo: Belasan Penambang Emas Tewas dalam Serangan KKB, Puluhan Mengungsi, Beberapa Hilang
Tragedi di Tanah Papua: Serangan KKB di Yahukimo Tewaskan Belasan Penambang Emas
Sebuah tragedi kemanusiaan mengguncang Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, setelah kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan serangan brutal terhadap para penambang emas tradisional. Insiden yang terjadi pada Minggu (6/4/2025) di wilayah terpencil tersebut mengakibatkan belasan nyawa melayang, puluhan orang mengungsi, dan beberapa lainnya masih dinyatakan hilang.
Menurut keterangan resmi dari Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani, sebanyak 11 penambang emas ditemukan tewas akibat serangan tersebut. Selain itu, 35 penambang lainnya berhasil menyelamatkan diri dan kini berada di bawah perlindungan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat. Namun, nasib delapan penambang lainnya masih belum jelas, mereka dilaporkan terpisah dari rombongan dan keberadaannya belum diketahui hingga saat ini.
"Kami sangat prihatin dan mengecam keras tindakan keji yang dilakukan oleh KKB ini. Ini adalah serangan yang tidak dapat diterima terhadap warga sipil tak bersalah dan merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia," tegas Brigjen Faizal dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
Pihak kepolisian juga melaporkan bahwa dua warga sipil, seorang kepala dusun bernama Dani dan istrinya, Gebi, diduga disandera oleh kelompok KKB. Upaya pencarian dan penyelamatan terhadap para korban hilang dan sandera terus dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz.
Sebanyak 12 orang penambang lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan speedboat dan tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai. Mereka memberikan kesaksian yang mengerikan tentang serangan brutal yang mereka alami.
Upaya Penegakan Hukum dan Pemulihan Keamanan
Satgas Operasi Damai Cartenz telah menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari 15 personel Polres Asmat dan 11 personel Satgas Damai Cartenz ke lokasi kejadian. Tim ini bertugas untuk melakukan pengumpulan keterangan saksi, pendalaman informasi, serta menyusun rencana operasi evakuasi korban dan pengejaran terhadap para pelaku.
"Kami akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Papua tetap terjaga. Kami tidak akan mentolerir tindakan kekerasan seperti ini dan akan menindak tegas para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Kombes Yusuf Sutejo, Humas Satgas Damai Cartenz.
Pihak kepolisian juga tengah berupaya untuk mengevakuasi jenazah para korban yang telah teridentifikasi. Proses evakuasi ini terkendala oleh kondisi geografis yang sulit dan potensi ancaman keamanan dari KKB.
Tragedi ini sekali lagi menyoroti masalah keamanan yang masih menjadi tantangan serius di wilayah Papua Pegunungan. Pemerintah dan aparat keamanan diharapkan dapat meningkatkan upaya untuk menciptakan kondisi yang aman dan kondusif bagi masyarakat sipil, serta menindak tegas kelompok-kelompok kriminal yang melakukan tindakan kekerasan.
Imbauan untuk Warga
Pemerintah daerah setempat mengimbau kepada seluruh warga masyarakat, khususnya para penambang emas, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Warga juga diminta untuk selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan yang terjadi di sekitar mereka.
"Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama dengan aparat keamanan untuk menciptakan situasi yang aman dan damai di wilayah kita. Jangan mudah terprovokasi dan selalu berhati-hati dalam beraktivitas," imbau seorang tokoh masyarakat setempat.
Tragedi di Yahukimo ini menjadi duka bagi seluruh bangsa Indonesia. Semoga para korban mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.