Pariwisata Jeju Dibalik Gemerlap: Lonjakan Kriminalitas Ancam Reputasi Pulau
Jeju di Persimpangan: Ledakan Turis Picu Kekhawatiran Keamanan
Pulau Jeju, permata Korea Selatan yang dikenal dengan keindahan alam dan warisan budayanya, kini menghadapi tantangan serius seiring meningkatnya popularitas sebagai destinasi wisata. Program bebas visa yang dirancang untuk mendongkrak sektor pariwisata justru memicu lonjakan angka kriminalitas, mengkhawatirkan warga lokal dan menuntut perhatian serius dari pemerintah.
Ledakan jumlah wisatawan, yang melonjak dari 80 ribu pada 2022 menjadi 1,9 juta pada tahun lalu, berbanding lurus dengan peningkatan kasus kejahatan. Data menunjukkan kenaikan signifikan dari 500 kasus pada 2019 menjadi 608 kasus pada 2023. Situasi ini memicu perdebatan sengit tentang efektivitas program bebas visa dan perlunya pengetatan aturan.
Dampak Program Bebas Visa
Program bebas visa Jeju, yang memungkinkan warga negara dari 111 negara untuk masuk tanpa visa dan tinggal hingga 30 hari, awalnya bertujuan untuk menarik investasi dan meningkatkan pendapatan pariwisata. Namun, kemudahan akses ini juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk melakukan tindakan kriminal.
Warga Jeju mengungkapkan kekhawatiran mendalam terkait dampak negatif yang ditimbulkan, termasuk:
- Peningkatan Kriminalitas: Kasus pencurian, perkelahian, dan tindak pidana lainnya dilaporkan meningkat secara signifikan.
- Kasino dan Kejahatan: Kekhawatiran khusus ditujukan pada kasino yang hanya diperuntukkan bagi warga asing, yang dianggap memicu peningkatan kejahatan lokal.
- Dampak Ekonomi: Walaupun sektor pariwisata mengalami peningkatan, biaya hidup juga melonjak, membebani warga lokal.
Upaya Penegakan Hukum
Merespon kekhawatiran publik, Kepolisian Jeju telah meluncurkan kampanye penegakan hukum khusus selama 100 hari. Kampanye ini difokuskan pada:
- Penindakan kejahatan yang melibatkan warga asing.
- Penegakan ketertiban umum.
- Peningkatan patroli di area-area rawan.
Namun, banyak pihak menilai bahwa upaya ini belum cukup untuk mengatasi akar permasalahan. Seruan untuk pengetatan aturan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap wisatawan asing semakin menguat.
Masa Depan Pariwisata Jeju
Keberlanjutan pariwisata Jeju bergantung pada kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk menemukan solusi yang tepat. Beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan antara lain:
- Evaluasi Program Bebas Visa: Mengkaji ulang efektivitas program bebas visa dan mempertimbangkan pembatasan atau pengetatan aturan.
- Peningkatan Keamanan: Meningkatkan jumlah petugas keamanan dan memasang CCTV di area-area strategis.
- Edukasi Wisatawan: Memberikan informasi yang jelas tentang hukum dan norma yang berlaku di Jeju.
- Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat lokal dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban.
Jeju, dengan segala keindahan dan daya tariknya, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan. Namun, hal ini hanya dapat dicapai jika masalah keamanan dapat diatasi secara efektif, sehingga wisatawan dapat menikmati pengalaman yang aman dan menyenangkan, sementara warga lokal dapat hidup dengan tenang dan sejahtera.