PBNU Apresiasi Inisiatif Prabowo Evakuasi Warga Gaza, Soroti Peran Negara Arab
PBNU Apresiasi Inisiatif Prabowo Evakuasi Warga Gaza, Soroti Peran Negara Arab
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina, ke Indonesia. Apresiasi ini disampaikan atas dasar kemanusiaan dan sebagai bentuk kepedulian Indonesia terhadap konflik yang berkepanjangan di Gaza. Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur), menyampaikan bahwa langkah Prabowo merupakan tindakan mulia dan membanggakan bagi bangsa Indonesia.
"Kita sangat mendukung dan mengapresiasi upaya penuh Presiden Prabowo Subianto dalam membantu korban agresi militer Israel di Gaza. Upaya ini sungguh tulus, mulia, dan membanggakan bagi kita sebagai warga bangsa Indonesia," ujar Gus Fahrur.
Meskipun memberikan dukungan, PBNU juga menyoroti peran negara-negara Arab yang dinilai lebih ideal untuk menampung pengungsi Gaza. Gus Fahrur menjelaskan bahwa kedekatan geografis, kesamaan bahasa, dan budaya akan mempermudah proses adaptasi dan integrasi bagi warga Gaza. Evakuasi ke Indonesia, menurutnya, akan menghadapi kendala perbedaan bahasa dan budaya yang cukup signifikan.
"Kalau ke Indonesia mungkin terlalu jauh, kendala perbedaan bahasa dan budaya cukup besar," kata Gus Fahrur.
PBNU tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada Palestina dari penjajahan Israel. Selain dukungan evakuasi oleh Indonesia, PBNU mendorong negara-negara Muslim terdekat untuk lebih proaktif dalam memberikan bantuan dan membuka pintu bagi para korban konflik. Bantuan dari negara lain dapat berupa dukungan dana dan diplomatik untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Sementara negara lainnya memberikan dukungan dana dan diplomatik," imbuh dia.
Gus Fahrur menekankan pentingnya persatuan seluruh dunia dalam menolak agresi militer Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina. Ia mengingatkan agar evakuasi warga Gaza tidak menyebabkan mereka terusir dari tanah airnya dan kesulitan untuk kembali di masa depan.
"Seluruh dunia harus satu kata menolak agresi militer Israel dan membantu negara Palestina merdeka. Jangan sampai penduduk Gaza palestina di evakuasi terlalu jauh sehingga terusir dari negaranya dan sulit kembali lagi," sambungnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto telah menyampaikan rencana evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia sebagai bagian dari upaya kemanusiaan. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap menampung mereka yang terluka, trauma, dan anak-anak yatim piatu. Ia juga memastikan bahwa evakuasi ini bersifat sementara dan warga Gaza akan dikembalikan ke tanah airnya setelah kondisi di Gaza membaik.
"Kami siap evakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun boleh. Pemerintah Palestina dan pihak-pihak terkait di situ mereka ingin dievakuasi ke Indonesia. Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama," kata Prabowo.
Prabowo juga menjelaskan bahwa evakuasi ini memerlukan persetujuan dari semua pihak terkait dan bersifat sementara. Ia akan berkonsultasi dengan para pemimpin negara di Timur Tengah untuk mendapatkan dukungan dan memastikan kelancaran proses evakuasi.
"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara, sampai pulih sehat kembali, dan pada saat mereka pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka asal," ujarnya.
Inisiatif evakuasi ini merupakan wujud komitmen Indonesia dalam mendukung Palestina dan mencari solusi damai bagi konflik yang berkepanjangan. Prabowo akan terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat tersalurkan dengan efektif dan memberikan dampak positif bagi warga Gaza.