Australia Tegaskan Sikap Independen: Tolak Ajakan China untuk Melawan Tarif AS, Pilih Diversifikasi Perdagangan

Australia Tegaskan Sikap Independen: Tolak Ajakan China untuk Melawan Tarif AS, Pilih Diversifikasi Perdagangan

Canberra, Australia – Di tengah tensi perdagangan global yang meningkat, Australia dengan tegas menolak ajakan dari Tiongkok untuk bersama-sama melawan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump. Alih-alih terlibat dalam konfrontasi langsung, pemerintah Australia memilih untuk fokus pada strategi diversifikasi perdagangan yang lebih luas, membangun hubungan ekonomi yang kuat dengan berbagai negara di seluruh dunia.

Ajakan kerja sama ini muncul dari Duta Besar Tiongkok untuk Australia, Xiao Qian, yang dalam sebuah opini yang diterbitkan di Sydney Morning Herald, menyerukan kepada Australia dan mitra dagang lainnya untuk bersatu menghadapi perubahan global, termasuk kebijakan tarif yang dianggap merugikan. Xiao Qian menyatakan kesiapan Tiongkok untuk bekerja sama dengan Australia dalam menghadapi tantangan ini.

Namun, respons dari Australia menunjukkan pendekatan yang berbeda. Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, dengan jelas menyatakan bahwa Australia tidak ingin terjebak dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Marles menegaskan bahwa prioritas utama Australia adalah melindungi kepentingan nasionalnya dengan memperluas jaringan perdagangan globalnya.

"Kami tidak akan bergandengan tangan dengan Tiongkok dalam hal persaingan apa pun yang tengah berlangsung di dunia," tegas Marles kepada Sky News. "Apa yang kami lakukan adalah mengejar kepentingan nasional Australia dan mendiversifikasi perdagangan kami di seluruh dunia."

Strategi diversifikasi perdagangan Australia mencakup upaya untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan berbagai mitra dagang utama, termasuk:

  • Uni Eropa: Meningkatkan kerjasama di berbagai sektor, termasuk teknologi, energi terbarukan, dan pertanian.
  • Indonesia: Memperdalam kemitraan ekonomi melalui perjanjian perdagangan yang komprehensif dan investasi bersama.
  • India: Mengembangkan hubungan perdagangan yang lebih erat di sektor-sektor seperti pertambangan, pendidikan, dan teknologi informasi.
  • Inggris Raya: Memanfaatkan peluang baru pasca-Brexit untuk meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral.
  • Timur Tengah: Memperluas kerjasama di sektor energi, infrastruktur, dan keuangan.

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden Trump telah menimbulkan dampak signifikan pada perdagangan global. Tiongkok, sebagai salah satu negara yang paling terkena dampak, telah mengambil berbagai langkah untuk merespons kebijakan tersebut, termasuk pembalasan tarif terhadap produk-produk Amerika Serikat. Sementara Australia juga terkena dampak tarif Trump, Australia memilih jalur yang berbeda dengan fokus pada diversifikasi perdagangan. Trump mengenakan tarif sebesar 10% untuk Australia.

Keputusan Australia untuk menolak ajakan Tiongkok mencerminkan komitmennya terhadap kebijakan luar negeri yang independen dan fokus pada kepentingan nasional. Dengan memperluas jaringan perdagangan globalnya, Australia bertujuan untuk membangun ketahanan ekonomi yang lebih kuat dan mengurangi ketergantungannya pada satu pasar tunggal.

Analis menilai bahwa strategi diversifikasi perdagangan Australia merupakan langkah yang bijaksana dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Dengan membangun hubungan yang kuat dengan berbagai mitra dagang, Australia dapat mengurangi risiko yang terkait dengan gejolak perdagangan dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.