Kota Semarang Dorong KH Sholeh Darat Raih Gelar Pahlawan Nasional: Penghormatan Atas Jasa Ulama Kharismatik

KH Sholeh Darat: Dari Semarang, Menginspirasi Bangsa

Pemerintah Kota Semarang gencar mengusulkan KH Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional, sebuah langkah untuk menghormati jasa-jasanya yang luar biasa dalam menyebarkan agama Islam dan memberikan teladan perjuangan melalui jalur damai. Pengusulan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud pengakuan atas kontribusi KH Sholeh Darat dalam membentuk intelektualitas dan keulamaan para tokoh penting di Indonesia.

Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menegaskan bahwa penghargaan terhadap pahlawan adalah ciri bangsa yang besar. Beliau mengutip pesan Ir. Soekarno dan menyatakan komitmen Pemkot Semarang untuk mewujudkan KH Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional. Sosok yang memiliki nama asli Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani ini, bukan hanya ulama biasa, melainkan guru bagi para pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu KH Hasyim Asy'ari (Nahdlatul Ulama) dan KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah). Bahkan, inspirasi dari KH Sholeh Darat juga mengalir kepada tokoh emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini.

Peran Sentral KH Sholeh Darat dalam Sejarah Islam Nusantara

KH Sholeh Darat adalah mahaguru ulama Nusantara. Jasa-jasa yang telah dilakukan menjadi teladan bagi generasi penerus, terutama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengetahuannya yang luas dan ilmu yang diwariskannya menjadi pelajaran berharga bagi seluruh umat Islam.

Iswar Aminuddin mengajak para santri untuk meneladani KH Sholeh Darat dengan meraih dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat, serta menjadi pribadi yang berakhlak mulia, santun, toleran, rendah hati, dan memiliki kesalehan sosial. Ia juga menyerukan agar semua pihak memberikan kontribusi sesuai kemampuan masing-masing untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis oleh KH Sholeh Darat. Langkah ini, menurutnya, adalah manifestasi nyata dari penghormatan terhadap ulama yang telah memberikan banyak inspirasi bagi bangsa Indonesia.

Proses Panjang Menuju Gelar Pahlawan Nasional

Ketua PCNU Kota Semarang, KH Anasom, menjelaskan bahwa proses pengajuan KH Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional melibatkan serangkaian persyaratan ketat. Salah satunya adalah penyusunan daftar akademis yang berisi data-data faktual tentang KH Sholeh Darat. Saat ini, proses penyusunan daftar akademis tersebut masih berlangsung. Selain itu, syarat lain yang harus dipenuhi adalah menonjolkan sisi kepahlawanan KH Sholeh Darat, yang saat ini masih terus digali oleh tim peneliti. Namun, KH Anasom optimis karena sudah banyak artikel yang mengupas tentang kepahlawanan KH Sholeh Darat.

Setelah semua persyaratan terpenuhi, PCNU Kota Semarang akan mengajukan usulan tersebut secara berjenjang, mulai dari pemerintah kota, provinsi, hingga pemerintah pusat. Proses ini akan melibatkan seminar dan diskusi mendalam untuk memperkuat justifikasi penetapan KH Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional. Meskipun batas waktu pengajuan di tahun 2025 semakin dekat, PCNU Kota Semarang berkomitmen untuk mengejar target tersebut demi menghormati jasa-jasa KH Sholeh Darat bagi bangsa dan negara.

Berikut point penting mengapa KH. Sholeh Darat layak menjadi pahlawan nasional:

  • Penyebar Agama Islam: KH. Sholeh Darat dikenal sebagai tokoh yang gigih menyebarkan ajaran Islam di Nusantara.
  • Guru Para Pendiri Organisasi Islam: Beliau merupakan guru dari KH. Hasyim Asy'ari (NU) dan KH. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah).
  • Inspirasi Raden Ajeng Kartini: Pemikiran KH. Sholeh Darat menginspirasi RA. Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita.
  • Teladan Perjuangan Damai: KH. Sholeh Darat berjuang melawan penjajah melalui jalur perdamaian dan pendidikan.
  • Kontribusi bagi Intelektualitas Nusantara: Beliau berperan penting dalam membentuk intelektualitas dan keulamaan para tokoh Islam di Indonesia.