Keluhan Penumpang Ojek Online: Ergonomi Motor Listrik Picu Ketidaknyamanan
Keluhan Penumpang Ojek Online: Ergonomi Motor Listrik Picu Ketidaknyamanan
Layanan ojek online (ojol) di Indonesia kini semakin banyak yang menggunakan motor listrik sebagai armada operasional. Meskipun motor listrik menawarkan solusi transportasi ramah lingkungan, transisi ini tidak sepenuhnya mulus. Sejumlah penumpang ojol mengungkapkan pengalaman kurang menyenangkan terkait ergonomi motor listrik yang mereka tumpangi.
Beberapa model motor listrik yang umum digunakan oleh pengemudi ojol antara lain Viar Q1, Gesits, Gogoro, dan Smooth Tempur. Keluhan yang paling sering muncul adalah posisi duduk yang kurang nyaman, terutama saat motor berakselerasi. Hal ini diungkapkan oleh beberapa pengguna media sosial dan penumpang ojol yang diwawancarai.
Pengalaman Penumpang yang Kurang Nyaman
Salah satu keluhan viral di media sosial menggambarkan pengalaman penumpang yang merasa terdorong ke belakang saat motor listrik digas. Ketidaknyamanan ini diperparah dengan tidak adanya pegangan yang memadai, sehingga penumpang merasa khawatir akan terjatuh. Komentar-komentar warganet pun mengamini pengalaman serupa, mengindikasikan masalah ini cukup umum.
Ayudia, seorang ibu rumah tangga berusia 31 tahun, berbagi pengalamannya menaiki ojol dengan motor listrik Gogoro dan Viar Q1. Ia mengungkapkan bahwa posisi duduk pada motor-motor tersebut terasa sempit dan tidak ergonomis dibandingkan motor konvensional. "Posisi duduknya tidak nyaman dan sempit menurut saya. Pegal, kayak harus mundur banget untuk jarak antara saya dan pengemudi. Dan tidak ada pegangannya, jadi kita kayak mau kejengkang. Naik ojol listrik juga lebih lama dari pada motor biasa," ujarnya.
Kintan, seorang karyawan swasta berusia 25 tahun, juga merasakan hal yang sama. Ia, yang memiliki postur tubuh lebih besar, merasa kurang nyaman karena tempat duduk motor listrik umumnya berukuran kecil. "Karena badan saya lebih berisi memang kurang nyaman, karena rata-rata ojol motor listrik tempat duduknya kecil. Sekarang saya kalau pesan ojol, pakainya yg comfort, jadi tempat duduknya juga lebih besar," katanya.
Tidak Semua Motor Listrik Bermasalah
Namun, tidak semua penumpang mengalami pengalaman negatif. Arief, seorang karyawan swasta, justru merasa nyaman saat menaiki motor listrik Smooth Zuzu dan Alva. Ia menilai kedua motor tersebut memiliki tingkat kenyamanan yang baik dan tidak menimbulkan suara bising. "Dua motor itu menurut saya nyaman, tidak ada suaranya juga. Minusnya paling tidak bisa ngebut saja kalau kita lagi buru-buru," jelasnya.
Faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan
Kenyamanan penumpang saat menaiki ojol motor listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- Desain ergonomis motor: Desain tempat duduk, posisi setang, dan keberadaan pegangan sangat berpengaruh pada kenyamanan penumpang.
- Postur tubuh penumpang: Penumpang dengan postur tubuh yang lebih besar mungkin merasa kurang nyaman pada motor dengan tempat duduk yang kecil.
- Gaya berkendara pengemudi: Akselerasi yang terlalu tiba-tiba dapat menyebabkan penumpang merasa terdorong ke belakang.
- Model motor listrik: Setiap model motor listrik memiliki desain dan fitur yang berbeda, sehingga tingkat kenyamanannya pun bervariasi.
Harapan ke Depan
Dengan semakin banyaknya pengemudi ojol yang menggunakan motor listrik, penting bagi produsen motor dan perusahaan aplikasi untuk memperhatikan masukan dari penumpang. Peningkatan desain ergonomis dan penambahan fitur kenyamanan diharapkan dapat meningkatkan pengalaman penumpang dan membuat transisi ke motor listrik menjadi lebih mulus.
Keluhan ini menjadi catatan penting bagi industri motor listrik untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk, khususnya dalam hal ergonomi dan kenyamanan penumpang. Dengan demikian, penggunaan motor listrik sebagai transportasi publik dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas.