Kunjungan Kenegaraan Prabowo ke Turki: Memperkuat Kemitraan Strategis di Tengah Pusaran Perdagangan Global
Presiden Prabowo Subianto telah memulai lawatan kenegaraan penting ke Turki, memenuhi undangan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan yang sebelumnya berkunjung ke Indonesia pada bulan Februari. Kunjungan ini menandai babak baru dalam upaya mempererat hubungan bilateral antara kedua negara, dengan fokus utama pada penguatan kemitraan strategis di berbagai sektor.
Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk membahas berbagai isu krusial, termasuk peningkatan kerja sama ekonomi dan pencarian solusi atas tantangan yang ditimbulkan oleh perang dagang global. Pertemuan bilateral antara Prabowo dan Erdogan diharapkan menghasilkan serangkaian perjanjian strategis yang akan memperkokoh fondasi hubungan Indonesia-Turki.
Fokus Utama Pertemuan:
- Peningkatan Perdagangan Bilateral: Kedua negara menargetkan peningkatan volume perdagangan hingga mencapai US$ 10 miliar. Upaya untuk menyeimbangkan neraca perdagangan juga menjadi prioritas.
- Multilateralisme dan Perang Dagang: Indonesia dan Turki sepakat untuk mendorong pendekatan multilateral dalam menghadapi dampak negatif perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kedua negara akan berperan aktif dalam mempromosikan dialog dan kerja sama internasional untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak.
- Peran di Forum Internasional: Indonesia dan Turki akan memaksimalkan peran mereka dalam forum-forum internasional seperti Developing Eight (D-8) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dan mempromosikan solidaritas global.
- Reformasi Lembaga Internasional: Sebagai negara-negara berpengaruh, Indonesia dan Turki akan terus menyuarakan pentingnya reformasi di lembaga-lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, dan Dana Moneter Internasional (IMF) agar lebih representatif dan responsif terhadap tantangan global.
- Isu Palestina: Indonesia akan terus mendorong upaya perdamaian di Palestina melalui solusi dua negara dan mewujudkan stabilitas di Timur Tengah.
Pilar Kerjasama Indonesia-Turki:
Hubungan bilateral Indonesia-Turki didasarkan pada landasan yang kuat, yaitu:
- Kesamaan Nilai: Kedua negara memiliki komitmen yang kuat terhadap perdamaian, dialog, dan inklusivitas.
- Peran Sebagai Negara Mayoritas Muslim: Sebagai negara dengan populasi muslim yang besar, Indonesia dan Turki memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran.
- Pengaruh Regional: Sebagai kekuatan menengah di kawasan masing-masing, Indonesia dan Turki memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional.
Kunjungan Prabowo ke Turki diharapkan dapat membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral kedua negara dan memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Kemitraan strategis antara Indonesia dan Turki akan menjadi kekuatan penting dalam mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan dan dunia.