OpenAI Balas Gugatan Elon Musk, Tuduh Upaya Pengambilalihan Inovasi AI

OpenAI Balas Gugatan Elon Musk, Tuduh Upaya Pengambilalihan Inovasi AI

San Francisco, CA - Ketegangan antara OpenAI dan Elon Musk mencapai titik baru ketika perusahaan di balik ChatGPT melancarkan serangan balik terhadap gugatan yang diajukan oleh Musk. Dalam sebuah pernyataan resmi yang dipublikasikan melalui platform X (sebelumnya Twitter), OpenAI menuduh Musk berupaya untuk mendominasi inovasi kecerdasan buatan (AI) demi keuntungan pribadinya. OpenAI menolak tuduhan tersebut dan melayangkan serangan balik dengan menyatakan bahwa tindakan Musk adalah taktik yang disengaja untuk memperlambat perkembangan OpenAI dan menguasai teknologi AI.

"Tindakan Elon yang terus-menerus menyerang kami adalah taktik yang tidak baik untuk memperlambat OpenAI dan menguasai inovasi AI untuk keuntungan pribadi. Hari ini kami melawan gugatan tersebut untuk menghentikannya," demikian pernyataan resmi OpenAI, yang diposting di akun X resmi mereka, @OpenAINewsroom.

Gugatan balik yang diajukan oleh pengacara OpenAI menggambarkan tindakan Musk sebagai upaya untuk merusak masa depan perusahaan. Mereka meminta pengadilan untuk menghentikan Musk dari tindakan melawan hukum dan tidak adil di masa depan, serta meminta pertanggungjawaban atas kerugian yang telah disebabkan.

Perseteruan ini berakar pada perbedaan visi tentang arah pengembangan AI. Musk, yang merupakan salah satu pendiri OpenAI, sebelumnya telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan tersebut, dengan alasan bahwa OpenAI telah menyimpang dari misi awalnya untuk mengembangkan artificial general intelligence (AGI) demi kepentingan umat manusia, dan justru berfokus pada pencapaian keuntungan komersial. Meskipun gugatan tersebut sempat dihentikan pada Juni 2024, Musk kembali mengajukan gugatan baru pada Agustus 2024. OpenAI kemudian membalas dengan mempublikasikan sebuah artikel berjudul "Elon Musk menginginkan OpenAI yang mengambil keuntungan" pada bulan Desember.

Dalam dokumen pengadilan yang diajukan, OpenAI mengungkapkan bahwa pada awal 2025, Musk sempat mengajukan tawaran untuk mengakuisisi OpenAI dengan nilai USD 97,4 miliar. Musk beralasan bahwa akuisisi ini akan memungkinkan OpenAI untuk kembali menjadi open source dan berfokus pada tujuan awalnya, yaitu memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh dewan direksi OpenAI, yang menyebutnya sebagai "penawaran yang tidak tahu malu."

Persidangan atas gugatan ini dijadwalkan akan dimulai pada musim semi 2026. Pertarungan hukum ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada masa depan pengembangan AI, mengingat peran penting OpenAI dan pengaruh besar Elon Musk di dunia teknologi.

Berikut adalah poin-poin penting dalam perseteruan OpenAI dan Elon Musk:

  • Gugatan Awal Musk: Musk menggugat OpenAI karena dianggap menyimpang dari misi awal mengembangkan AGI untuk kepentingan kemanusiaan.
  • Gugatan Balik OpenAI: OpenAI menuduh Musk ingin menguasai inovasi AI untuk keuntungan pribadi dan memperlambat perkembangan OpenAI.
  • Tawaran Akuisisi: Musk pernah menawarkan USD 97,4 miliar untuk membeli OpenAI, namun ditolak.
  • Persidangan: Persidangan atas gugatan ini dijadwalkan pada musim semi 2026.

Perkembangan selanjutnya dari perseteruan ini akan terus dipantau oleh para ahli dan pengamat industri, mengingat implikasinya yang luas bagi masa depan AI dan persaingan di antara perusahaan teknologi terkemuka.