Haedar Nashir Imbau PTMA Tingkatkan Kualitas Akademik, Hindari Obral Gelar Profesor Kehormatan

Muhammadiyah Dorong PTMA Tingkatkan Kualitas, Bukan Sekadar Mengejar Gelar

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyerukan kepada seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) di Indonesia untuk fokus pada peningkatan kualitas akademik dan riset, alih-alih berlomba-lomba memberikan gelar profesor kehormatan secara serampangan. Imbauan ini disampaikan saat pengukuhan Prof. Dr. Jebul Suroso sebagai guru besar Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) pada Kamis, 10 April 2025.

"Kami berpesan kepada PTMA untuk tidak latah memberikan gelar profesor kehormatan," tegas Haedar Nashir. Ia menekankan bahwa gelar profesor seharusnya merupakan sebuah jabatan akademik yang terikat erat dengan profesi dan institusi tempat seorang akademisi berkarya. Pemberian gelar kehormatan yang tidak sesuai dengan standar akademik dapat merusak citra PTMA dan merendahkan makna dari gelar profesor itu sendiri.

Haedar Nashir mengakui bahwa saat ini terdapat sekitar 14 PTMA yang telah meraih akreditasi unggul. Namun, ia mengingatkan bahwa keunggulan institusi harus sejalan dengan peningkatan kualitas catur dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan sumber daya insani. PTMA memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan peradaban, dan hal ini hanya dapat dicapai melalui peningkatan kualitas yang berkelanjutan.

Peringkat Universitas Indonesia di Tingkat Global

Dalam kesempatan tersebut, Haedar Nashir juga menyoroti masih rendahnya peringkat perguruan tinggi di Indonesia dalam skala global. Ia mencontohkan bahwa Universitas Indonesia (UI) masih berada di peringkat 206 dunia, sementara sebagian besar perguruan tinggi lainnya berada di peringkat yang lebih rendah. Bahkan, peringkat perguruan tinggi di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan beberapa negara di Timur Tengah dan Amerika Latin.

"Kita harus bekerja keras hanya untuk mencapai standar peringkat universitas dunia. Artinya, meskipun kita merasa besar di dalam negeri, namun dalam konteks global kita masih tertinggal," ujarnya. Ia menambahkan bahwa kualitas sumber daya manusia di Indonesia juga masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN.

Oleh karena itu, Haedar Nashir mengajak seluruh perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk melakukan "jihad" dalam dunia pendidikan dengan sungguh-sungguh meningkatkan kualitas dan daya saing. Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas pendidikan adalah kunci untuk memajukan bangsa dan menghadapi tantangan global.

Harapan untuk Perawat yang Kompeten dan Berjiwa Entrepreneur

Sementara itu, Prof. Dr. Jebul Suroso, guru besar ke-16 di UMP, menyampaikan harapannya agar karakter perawat semakin baik, ramah terhadap teknologi, kuat, modern, dan memiliki jiwa entrepreneur. Sebagai Ketua Forum Rektor PTMA, Jebul Suroso berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di PTMA agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing tinggi.