Sentimen Positif Penundaan Tarif AS Mendorong Peluang Investasi Saham Bank BUMN

Penundaan Tarif Impor AS Picu Optimisme di Pasar Saham Indonesia

Jakarta, Indonesia - Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) untuk menunda kenaikan tarif impor terhadap sejumlah besar mitra dagang menjadi 10 persen telah memicu reaksi positif di pasar saham Indonesia. Langkah ini, yang bertujuan memberikan ruang untuk negosiasi perdagangan lebih lanjut, dipandang sebagai sentimen positif yang berpotensi menguntungkan sektor-sektor yang sensitif terhadap kebijakan tarif.

Reydi Octa, seorang pengamat pasar modal dari Panin Sekuritas, menyampaikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mendapatkan momentum positif dari penundaan tarif impor AS. Ia menekankan bahwa sektor-sektor seperti teknologi, otomotif, dan manufaktur, yang secara langsung terpapar dampak kenaikan tarif, dapat merasakan manfaat dari kebijakan ini.

Strategi Investasi Jangka Pendek dan Panjang

Dalam jangka pendek, Reydi Octa memperkirakan bahwa para trader akan memanfaatkan momentum ini secara efisien, bahkan mungkin memicu aksi beli panik (panic buying). Sementara itu, bagi investor jangka menengah dan panjang, penundaan ini dapat menjadi peluang untuk menambah kepemilikan saham bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama menjelang tanggal cum date dividen. Cum date adalah tanggal terakhir bagi investor untuk membeli saham agar memenuhi syarat menerima dividen.

Kewaspadaan Terhadap Suku Bunga Acuan

Namun demikian, Reydi Octa mengingatkan investor untuk tetap mencermati perkembangan suku bunga acuan. Ia menjelaskan bahwa penundaan tarif impor tidak secara otomatis berdampak pada pelonggaran kebijakan moneter. Banyak faktor lain yang akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait suku bunga. Jika stabilitas penundaan tarif dapat dipertahankan, ada potensi arus dana asing akan kembali masuk ke IHSG.

Reaksi Pasar dan Dampak IHSG

Presiden Trump mengumumkan penundaan tarif impor pada hari Rabu, 9 April 2025 pukul 13.18 waktu setempat. Penundaan ini berlaku selama 90 hari, dengan tarif dasar 10 persen tetap berlaku. Reaksi pasar terhadap pengumuman ini terlihat jelas pada pergerakan IHSG. Hingga pukul 14.08 WIB, IHSG berada di level 6.287,11, melonjak 5,35 persen atau 319,12 poin dibandingkan pembukaan hari itu. IHSG terus menguat sejak awal sesi, bergerak di kisaran level 6.200 pada sesi perdagangan pertama.

Implikasi dan Outlook

Secara keseluruhan, penundaan tarif impor AS memberikan angin segar bagi pasar saham Indonesia. Namun, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi, termasuk suku bunga acuan dan perkembangan global, sebelum mengambil keputusan investasi.

Poin-poin penting:

  • Penundaan tarif impor AS memberikan sentimen positif bagi IHSG.
  • Sektor teknologi, otomotif, dan manufaktur berpotensi diuntungkan.
  • Trader jangka pendek dapat memanfaatkan momentum ini.
  • Investor jangka panjang dapat mempertimbangkan saham bank BUMN.
  • Perhatikan perkembangan suku bunga acuan dan arus dana asing.